METROPOLITAN - Pasar Tradisional Cileungsi, Kabupaten Bogor, terkena imbas dari pandemi virus corona. Sebelumnya diumumkan sebagai klaster penyebaran Covid-19, ternyata pengunjung pasar berkurang sangat besar. Pemilik toko Amanah, Ade (50), menyebut ada penurunan pengunjung pasar hingga 70 persen. Bahkan, di hari libur pun penurunannya sangat terasa. “Menurun drastis. Bisa dibilang 70 persen turun. Biasanya ramai sampai penuh, apalagi Sabtu-Minggu. Sekarang mah sepi,” kata Ade. Ia mengatakan, semenjak ada kabar penyebaran virus di pasar, beberapa langganannya pun mengaku takut datang ke pasar. “Kalau saya tanya teman di pasar lain, sama, juga sepi. Kalau terkait berita ya memang ada beberapa pelanggan mengaku takut. Tapi pas kita kasih penjelasan, sudah biasa lagi,” ujarnya. Senada, pedagang baju bernama Novi (17) mengaku terjadi penurunan pengunjung yang cukup besar. Ia mengatakan bahwa pengurus pasar membuat beberapa imbauan dan aturan baru setelah Covid-19 seperti jam buka pukul 04:00 WIB dan tutup wajib jam 16:00 WIB. “Iya sepi. Berapa persennya kita nggak tahu, tapi sepi. Kita diminta buka jam empat pagi, tutup jam empat sore. Pakai masker sama sering cuci tangan saja katanya,” katanya. Sementara salah seorang pengunjung, Siti (33), mengaku tetap rajin ke pasar untuk membeli sayuran. Namun ia tetap memakai masker dan terus mencuci tangan. “Ya kita belanja sayur, nggak khawatir. Mau kayak gimana lagi, soalnya ini pasar terdekat. Kita pakai masker sama sering cuci tangan saja. Bismillah,” ujarnya. Hasil pantauan Metropolitan, suasana pasar tersebut pada pukul 07:00 WIB tetap ramai. Para pedagang terlihat memakai masker dan sibuk melayani. Tepatnya di kios sayur dan daging di bawah gedung. Sedangkan ruko atas terlihat beberapa toko baru buka dengan penjaga yang sibuk bersih-bersih. (rol/ els/run)