METROPOLITAN - Rencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor melibatkan TNI dalam melanjutkan pembukaan Jalur Poros Tengah Timur atau Puncak II mendapat sambutan positif dari DPRD Kabupaten Bogor. “Kami sangat mendukung langkah Pemkab Bogor merapikan kembali Jalur Puncak II dengan melibatkan TNI. TNI bagian instansi vertikal kita, TNI selalu bersama rakyat,” kata Ketua DPRD Kabupaten Bogor Rudy Susmanto. Menurutnya, pembangunan Jalur Puncak II tak akan mampu dibangun jika hanya mengandalkan APBD Kabupaten Bogor. Butuh suntikan anggaran dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat hingga pemerintah pusat. Meski pembangunan masih harus menunggu, langkah pembukaan jalur kembali diharapkan bisa digunakan masyarakat. “Minimal jalan bisa dibuka dan digunakan masyarakat. Ada titik-titik yang longsor juga bisa diperbaiki,” ungkapnya. Tak hanya itu, pembukaan Jalur Puncak II menjadi sangat penting karena bukan hanya menjadi kebutuhan Kabupaten Bogor. Pembukaan Jalur Puncak II juga akan menghidupkan akses-akses daerah lain. “Yang lebih penting lagi di sana itu masih banyak lahan kosong, tapi ekonomi tidak berkembang. Makanya kita berharap segera dibuka. Karena salah satu pemerataan pembangunan adalah pembukaan akses,” tegas Rudy. Menurut Rudy, pemerintah pusat dan pemerintah provinsi harus menaruh perhatian pada kelanjutan nasib Jalur Puncak II. ”Ini kan ironi di tengah Kabupaten Bogor. Di jalan itu lahan sangat luas, masyarakat banyak di sana tapi ekonomi masyarakatnya nggak tumbuh. Kerena lahan kosong. Kalau hujan itu (motor, red) trail saja susah, apalagi mobil,” kata Rudy. Sebelumnya, Pemkab Bogor menganggarkan Rp5 miliar untuk TNI dari Korem 061/ Suryakancana untuk melanjutkan pembukaan Jalur Puncak II. Bupati Bogor Ade Yasin mengatakan, Jalur Puncak II diperlukan untuk memecah kepadatan volume kendaraan di Jalur Puncak Cisarua. Selain memecah kemacetan, pembangunan jalur yang ditaksir menelan anggaran hingga Rp1,2 triliun itu mampu mendongkrak perekonomian warga. “Pembangunan Jalur Puncak II harus segera. Keinginan kita memang kuat, saya harapkan masyarakat juga ikut gotong royong. Pembangunannya harus dipaksa karena memang kebutuhan,” tandasnya. (fin/els/run)