bogor-timur

Duh! Pabrik Laundry di Wanaherang Buang Limbah ke Sungai Cileungsi

Selasa, 2 November 2021 | 12:15 WIB

METROPOLITAN – Limbah industri yang dibuang sem­barangan masih sering ter­jadi tanpa memperhatikan dampak terhadap lingkungan. Seperti yang dilakukan PT Kokoh Idola Menawan (KIM) di Kampung Parungdengdek, RT 01/11, Desa Wanaherang, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor. Pabrik laundry itu rupanya membu­ang limbah cair yang mengelu­arkan bau tak sedap ke aliran Sungai Cileungsi. Limbah bekas pencucian pakaian yang menggunakan bahan kimia juga menimbulkan busa. Warga sekitar, Rohim, menu­turkan, aktivitas pembuangan limbah tersebut sudah terjadi sejak awal perusahaan laund­ry itu berdiri. ”Iya, itu memang limbah cair dibuang PT KIM ke aliran Sungai Cileungsi. Selain bau, limbah tersebut juga membuat pencemaran lingkungan,” katanya, kemarin. Saat dikonfirmasi, Manajer PT KIM, Tono, mengatakan, cairan yang dikeluarkan bia­sanya sudah melalui bak kon­trol, sehingga sudah tidak mengeluarkan bau seperti yang saat ini terjadi. ”Kalau limbah yang kita buang sudah disaring dulu biasanya dan tidak mengeluarkan bau,” paparnya. Tono berdalih hal itu kesa­lahan karyawannya yang di­duga tidak mengecek bak kontrol, sehingga membuat limbah teralirkan secara langs­ung. ”Kayaknya ada human error kalau sampai limbah mengeluarkan bau. Soalnya biasanya limbah itu melalui bak kontrol baru keluar ke saluran pembuangan,” ujarnya. Menanggapi hal itu, Kepala Desa (Kades) Wanaherang, Heri Sudewo, meminta DPRD Kabupaten Bogor mendorong dinas terkait segera menindak perusahaan yang sudah men­cemari lingkungan tersebut. Ia berharap ini bisa jadi contoh bagi perusahaan di lingkungan Desa Wanaherang agar tidak menyalahi aturan yang ada. ”Bila perlu tutup kalau susah diatur. Harus ada pertang­gungjawaban dari perusa­haan atas kerusakan ling­kungan, baik perusahaan ataupun perorangan. Jika memang merusak harus ada tindakan tegas,” tegasnya. Untuk memberikan efek jera terhadap perusahaan yang masih membandel itu tidak sulit. Asalkan semua pihak ikut terlibat mengawasi dalam menjaga lingkungan agar pe­rusahaan tidak membuang limbah ke aliran sungai mau­pun lingkungan. ”Kalau ada keseriusan dan semua pihak bekerja sama mengawas, saya rasa perusa­haan pun akan taat terhadap aturan. Terlebih, perusahaan jangan hanya ambil untung tapi lingkungan rusak. Masy­arakat yang dirugikan di sini,” pungkasnya. (jis/els/py)

Tags

Terkini