METROPOLITAN.ID - Pentolan grup band Slank, Bimo Setiawan Almachzumi atau yang akrab disapa Bimbim, mengungkapkan rasa kesalnya terkait pembatalan konser Slank 25 Tahun Album Tujuh yang seharusnya digelar di tujuh kota.
Konser Slank 25 Tahun Album Tujuh tersebut berhenti di tengah jalan karena ulah promotor yang dinilai tidak bertanggung jawab.
Menurut Bimbim, konser Slank 25 Tahun Album Tujuh hanya berlangsung di beberapa kota sebelum akhirnya terhenti.
Baca Juga: Kronologi Ledakan Tungku Smelter di Pabrik Nikel: Terbaru, 13 Orang Tewas, 46 Luka-Luka
Para Slankers, penggemar Slank, juga mengungkapkan rasa kecewa mereka, terutama karena belum ada kejelasan dari pihak promotor terkait pengembalian uang tiket.
Bimbim menyampaikan bahwa banyak penonton yang mengeluh melalui pesan langsung (DM) karena mengalami kesulitan dalam meminta pengembalian uang tiket.
Mendengar keluhan tersebut, Bimbim langsung menghubungi pihak promotor untuk menekankan pentingnya mengembalikan uang kepada penonton.
Baca Juga: PT IMIP Ungkap Penyebab Ledakan Tungku Smelter Nikel di Morowali
"Sudah komunikasi sih kita kasih jangka waktu ke mereka," tambah Bimbim.
Bimbim dan para personel Slank mengambil kejadian ini sebagai pelajaran berharga.
Mereka berencana untuk lebih selektif dalam bekerja sama dengan promotor acara konser di masa mendatang.
Baca Juga: Ghostwire: Tokyo Jadi Game Misteri Gratis Epic Games Store untuk 24 Desember 2023
Bimbim bahkan menyuarakan keinginannya untuk adanya undang-undang lisensi yang mengharuskan promotor memiliki lisensi untuk menunjukkan tingkat profesionalisme mereka.
Sebagai informasi tambahan, konser Slank 25 Tahun Album Tujuh seharusnya digelar di tujuh kota, namun berhenti karena pihak promotor mengakui kurangnya persiapan matang sehingga konser di beberapa kota harus dibatalkan.