METROPOLITAN.ID - Warna merah sudah lama menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Tahun Baru Imlek.
Hampir semua atribut dan dekorasi yang digunakan dalam tradisi Imlek didominasi oleh warna merah, mulai dari lentera, amplop, hingga pakaian.
Warna ini sendiri tidak hanya sekadar simbol estetika, tetapi juga memiliki makna mendalam yang berkaitan erat dengan budaya dan kepercayaan masyarakat Tionghoa.
Baca Juga: Pandji Pragiwaksono Sentil Polemik Patwal Arogan: Berkas Saja Dikawal, Gimana Kalau Ada Raffi Ahmad?
Pada tahun 2025, Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili akan jatuh pada Rabu, 29 Januari 2025.
Perayaan Imlek selalu dirayakan pada tanggal yang berbeda setiap tahunnya karena didasarkan pada kalender Lunar yang mengikuti siklus peredaran Bulan.
Tahun ini, perayaan Imlek berada dalam naungan Shio Ular Kayu, yang melambangkan kecerdikan, kebijaksanaan, dan kemampuan beradaptasi.
Baca Juga: Pemkab Bogor Alokasikan APBD untuk Sukseskan Program Makan Bergizi Gratis
Elemen kayu pada shio ini juga membawa simbol pertumbuhan, pembaruan, dan kreativitas.
Namun, ada satu hal yang selalu konstan dalam perayaan Imlek, yaitu dominasi warna merah yang selalu mendominasi suasana.
Lantas, kenapa warna merah begitu erat kaitannya dengan Imlek? Simak maknanya berikut ini untuk mengetahui informasi selengkapnya.
Makna Warna Merah dalam Tradisi Imlek
Pengaruh warna merah dalam perayaan Imlek tidak datang secara kebetulan. Warna ini memiliki akar historis dan filosofis yang kuat, yang diwariskan turun-temurun dalam budaya Tionghoa.