Setelah kecelakaan tersebut, Kim Sae Ron menolak untuk melakukan tes breathalyzer dan memilih tes darah, yang menunjukkan bahwa kadar alkohol dalam tubuhnya mencapai 0,2 persen.
Sebagai akibat dari peristiwa tersebut, izin mengemudi Kim Sae Ron dicabut dan dia dikenakan denda sebesar 20 juta won (sekitar Rp225 juta) serta diwajibkan untuk memberikan ganti rugi kepada 30 pemilik toko.
Baca Juga: Pj Bupati Bogor Lepas Ratusan Jemaah Umroh Konsorsium FKS Patuh Jabar
Skandal ini memicu gelombang kecaman dari publik dan media, yang semakin memperburuk citra Kim Sae Ron di mata masyarakat.
Gaya hidupnya yang terbuka, serta foto-foto dirinya beredar bekerja paruh waktu di sebuah kafe, semakin membuatnya menjadi perbincangan negatif di media sosial.
Meskipun agensinya mengonfirmasi, Kim mengalami kesulitan keuangan setelah menghabiskan sebagian besar tabungannya untuk membayar ganti rugi, beberapa pihak juga membantah klaim bahwa Kim Sae Ron benar-benar bekerja di kafe tersebut.
Budaya cancel culture yang sangat kuat di Korea Selatan, dengan kecaman yang datang begitu cepat dan keras, semakin memperberat beban mental yang dirasakan Kim.
Baca Juga: Astra Toyota Gelar Event Auto2000 Bogor Expo! Banjir Promo dan Hadiah Menarik
Tekanan tersebut semakin memperburuk kondisi emosional Kim Sae Ron, yang akhirnya mengarah pada keputusan tragis ini.
Jenazah Kim Sae Ron sendiri disemayamkan di ruang 7 Rumah Duka Rumah Sakit Asan, Pungnap-dong, Songpa-gu, Seoul.
Kim Sae Ron dijadwalkan dimakamkan pada 19 Februari 2025 pukul 06.20 KST. Keluarga yang berduka, termasuk orang tua Kim Sae Ron dan dua adik perempuannya, Kim Ah Ron (23) dan Kim Ye Ron (20) akan melakukan proses tersebut.