METROPOLITAN.ID - Polda Jawa Barat terus melakukan pendalaman terhadap dugaan kasus video asusila yang menyeret nama seorang selebgram ternama, Lisa Mariana.
Perempuan yang dikenal luas di media sosial itu dijadwalkan menjalani pemeriksaan pada Jumat, 11 Juli 2025, sebagai bagian dari rangkaian proses penyidikan.
Kepala Bidang Humas Polda Jabar, Kombes Pol Hendra Rochmawan, mengungkapkan bahwa laporan terkait Lisa berasal dari sejumlah advokat yang melaporkan adanya konten video tidak senonoh yang diduga kuat menampilkan dirinya bersama seorang pria bertato.
Baca Juga: Sukabumi Jadi Tuan Rumah SIP Polri Angkatan 54, Ini Harapan Bobby Maulana
“Laporan polisi ada di Direktorat Siber Polda Jabar. Kami juga telah melakukan proses permintaan keterangan dari para pelapor sebagai saksi untuk memperkuat laporan yang diajukan,” ujar Hendra dikutip dari Suara.com, Kamis (10/07/25).
Hendra menyebut bahwa penyidik telah menganalisis tiga video berbeda yang diduga menampilkan sosok yang sama di lokasi yang berbeda. Materi tersebut saat ini menjadi bagian penting dalam proses penyelidikan.
“Semuanya ada tiga video yang telah beredar dengan pelaku yang sama, di tempat yang berbeda,” jelasnya.
Baca Juga: Berkunjung ke Green Canyon Pangandaran? 5 Aktivitas Seru Ini Bikin Liburan Makin Menyenangkan
Menanggapi spekulasi publik yang mengaitkan kasus ini dengan mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, pihak kepolisian memastikan bahwa rumor tersebut tidak relevan dan tidak berdasar.
"Datangnya bukan dari sosok RK yang kami duga, tetapi dari pihak lain,” tambah Hendra.
Sementara itu, Direktur Reserse Siber Polda Jabar, Kombes Pol Resza Ramadianshah, mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil analisis awal, video tersebut diduga diproduksi secara sengaja dan berpotensi memiliki unsur komersial.
“Kalau dilihat dari videonya, ini video beredar yang memang sengaja dibuat. Tetapi untuk penyebarannya kami belum sampai ke website yang menyebarkan. Masih proses pendalaman penyelidikan,” kata Resza.
Ia menambahkan bahwa keterangan dari Lisa Mariana dalam pemeriksaan nanti akan menjadi elemen penting untuk mengungkap motif di balik produksi serta distribusi konten asusila tersebut.