METROPOLITAN.ID -Nama Bintang Takari mendadak menjadi sorotan setelah perilisan film animasi Merah Putih One for All, yang tayang bertepatan dengan HUT RI ke-80 pada Agustus 2025.
Banyak warganet yang penasaran apa peran Bintang Takari dalam proyek film animasi bertema kebangsaan itu.
Ternyata Bintang Takari berperan sebagai manajer produksi sekaligus animator dalam proyek tersebut.
Baca Juga: KPK Mendalami Kasus Korupsi Kuota Haji: SK dan Aliran Dana ke Kemenag Jadi Fokus Penyidikan
Popularitasnya meningkat bukan hanya karena film ini rilis di bioskop, tetapi juga karena kualitas animasinya yang menuai perdebatan di media sosial.
Sejumlah warganet membandingkan hasil animasi Merah Putih One for All dengan standar internasional maupun karya lokal seperti Kisah Nusantara.
Perbincangan ini bahkan memicu tren pencarian kata kunci “Bintang Takari” di Google dan berbagai platform media sosial.
Baca Juga: Luis Enrique Ungkap Alasan Coret Donnarumma dari Skuad Paris Saint-Germain
Dari Bioskop ke Media Sosial
Film Merah Putih One for All awalnya dimaksudkan sebagai penghormatan terhadap perjuangan bangsa.
Namun, reaksi publik di media sosial lebih banyak membahas kualitas teknis animasi dibanding alur cerita.
Bintang Takari menjadi pusat perhatian usai video klarifikasinya diunggah akun TikTok @update_anime.
Dalam video tersebut, ia membeberkan sejumlah fakta, antara lain: proses produksi hanya berlangsung tiga bulan, dana produksi sekitar Rp 1 juta, tidak menggunakan teknologi AI, serta tidak mendapat dukungan sponsor atau pemerintah demi kemandirian tim.
Pernyataan ini memicu reaksi beragam. Sebagian mengkritik keras, sementara sebagian lainnya mengapresiasi keberanian dan dedikasi tim produksi.