METROPOLITAN - Trio Dekat atau eks personil Tangga merilis lagu berjudul 'Money'. Lagu ini menjadi single kedua mereka di tahun ini setelah sebelumnya melepas lagu '20' pada Februari 2018 lalu.
Seperti judulnya, dalam lagu 'Money', mereka berbicara mengenai uang, hal yang tengah menjadi kesulitan mereka saat menulis lagunya. Bagi banyak orang, membicarakan masalah finansial secara blak-blakan masih menjadi hal tabu, namun trio beranggotakan Kamga, Tata dan Chevrina ini malah melihatnya dengan sudut pandang yang lain.Bagi mereka, lagu yang baik adalah lagu yang menyuaran apa yang benar-benar tengah mereka rasakan. Akhirnya, lahirlah lagu 'Money'. "Sebenernya memang dari awal sampai yang terbaru ini 'Money', kami menceritakan kehidupan pribadi, pengalaman yang kami alamin. Nggak nyadur dari pengalaman orang. Apakah kami terbiasa membercandakan, nggak. Kami sebenernya nggak ingin itu terjadi. Namun karena terjadi, yaudahlah diceritain aja, mungkin akan ada yang relate atau nggak," kata Chevrina.
Ketiganya tak menyangka ketika lagu tersebut dirilis, nyatanya banyak pendengar mereka yang mengaku merasakan hal serupa. Sebab ketika membuatnya, yang pertama kali mereka pikirkan justru bukan pendengar mereka, tapi bagaimana lagu tersebut bisa terhubung dengan diri mereka sendiri. "Ketika gue bikin lagu, gue nggak mikir itu relate ke orang dulu, tapi kaya memang gue ingin ceritain hal ini nih," ucapnya.
Pada saat itu, masalah finansial adalah satu-satunya hal yang ingin Chevrina ceritakan. Rupanya gayung bersambut, kedua personel lainnya, Tata dan Kamga ternyata juga merasakan persoalan yang sama. "Percintaan gue nggak ada problem, family gue nggak ada problem, band lagi nggak ada problem, malah banyak banget nemu orang baik, tapi memang problemnya itu, emang only the money. Jadi kaya yang yaudah deh, guys gue punya tema, eh bener pada setuju, kayanya mereka deep down inside merasakan keresahan yang sama," tuturnya.
Bagi Kamga, lagu yang menjadi curahan hati dari ketiga personel Dekat tersebut adalah pengingat. Sama dengan karya-karya dekat lainnya, para personel trio tersebut ingin apabila suatu hari mereka mendengarkan lagu itu, memori mengenai apa yang rasakan ketika membuatnya bisa kembali terkenang.Hal itu yang membuat mengapa lirik lagu dalam mini album pertama mereka 'Lahir Kembali' (2014) terdengar begitu marah. Sedangkan 'Meranggas' (2016) dipenuhi oleh lagu yang terdengar pasrah. Kamga menyebutnya sebagai curahan dari apa yang tengah di alami mereka bertiga di masa itu. "Gimana caranya nih setiap lagu yang kami nyanyiin, kami tahu kalau kami nyanyiin lagu yang kami masih bisa ngerasain, apakah masalahnya udah lewat atau nggak, kami tahu kalo itu tuh masalah kami. Oh itu hal yang kejadian di tahun itu, oh itu fase gue tiga tahun lalu, oh tiga tahun lalu gue masih kaya gini yah, oh gue marah-marah banget dulu. Itu yang gue coba buat pegang," ceritanya.
(det/rez)
