Senin, 22 Desember 2025

Lama Pacaran tapi Menikah dengan Orang Lain (1)

- Selasa, 12 Maret 2019 | 08:33 WIB

METROPOLITAN - Aku gadis mandiri dengan pemikiran logis. Jalan hidupku jelas, sekolah, kuliah, bekerja dan mapan. Kebahagiaan hidupku dan orang tuaku. Sudah. Sesederhana itu saja. Menikah dengan orang lainSemua berjalan lancar, hingga aku beranjak remaja memasuki dunia pubertas dan aku dihadapkan pada jamaknya warna warni remaja. Percintaan dan berpacaran. Sejujurnya, aku bukanlah wanita yang alim iuga, jadi aku pun pacaran. Tapi, kujaga hatiku untuk tidak pernah ikut terlibat dalam tiap hubunganku dengan pria. Semasa kuliah, aku bahkan bisa memutuskan pacarku tanpa perlu pikir panjang. Meski kadang kala terbesit rasa iri melihat beberapa teman berbinar karna cinta. Sebuah rasa yang terasa asing untukku kala itu. Terlalu lama ku menjaga hati, sepertinya gumpalan darah itu mulai berkarat dan mati rasa rupanya. Ah.. Aku tak peduli.Kita bertemu. Hubungan yang kita sepakati untuk dijalani atas dasar pertimbangan logika semata. Kau yang tengah dalam masa pengobatan hati setelah dikhianati pacarmu mempertimbangkan aku sebagai pengganti yang dilihat dari segi apapun terlihat lebih baik darinya. Sedang aku melihatmu atas dasar per­timbangan “aku bosan dengan pacarku, dan dia terlihat labih baik”. Hubungan berlanjut kejenjang pacaran. Sikap baik, protetif dan perhatianmu membuatku terpikat. Dan tanpa kusadari, aku telah terjebak dalam candumu. Suara, perhatian, ketegasanmu terasa candu yang membuatku terikat mutlak. Aku tersadar saat masalah pertama menerpa hubungan kami. Secara jujur dia mengakui masih mencintai mantannya dulu. Duh, sakitnya nyaris membuatku histeris. Hubungan kami sudah berjalan enam bulan, dan aku apa di sini? Aku kecewa. Logikaku menolak semua pengertian dan pemahaman. Pisah. Cuma satu itu pilihan yang diserukan logika. Tapi, cinta telah tumbuh di hatiku. Meski kumaki apa yang kurasa, tetap saja aku tak mampu kehilangan­nya. Aku tak bisa. Hingga akhirnya kuputuskan bertahan. Kukatakan padanya jika aku bisa mem­buatnya mencintaiku. Kami akan bergandengan tangan, saling membantu menghapus nama gadis itu dihatinya. Setahun setelah kami jadian, dia berubah. Protektifnya makin menjadi, belum lagi cemburu butanya yang membuatku tak mampu berkutik sedikitpun. (Bersambung)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X