METROPOLITAN – Dinar Candy dikenal punya penampilan yang berani. Apalagi, pekerjaannya sebagai DJ membuat Dinar kerap tampil seksi. Belum lama ini, Dinar mengumumkan kalau dirinya batal tampil di sebuah acara di Kota Jombang. Ia menyampaikan kabar tersebut melalui akun Instagram pribadinya.
”Halo candyboys and candygirls Jombang, sehubungan dengan adanya berita ini kemungkinan Dinar tidak akan jadi datang tapi masih diurus sama pihak EO untuk perizinan kepolisian,” tulisnya.
Bukan cuma soal pembatalan kehadirannya, Dinar juga menyampaikan bila dirinya disebut akan jadi sasaran demo. Kabarnya, demo itu akan terjadi jika ia tetap tampil dalam acara yang digelar Organisasi Kesehatan Peduli Remaja (OKPR) itu. ”Semoga semuanya baik-baik saja, saya baca di Forum Jombang juga pakai segala ada yang demo, emang salah saya apa?” ujarnya.
Sebelumnya, Dinar memang dijadwalkan untuk menghadiri acara launching OKPR yang akan digelar di Lapangan SMAN 3 Jombang, Minggu (14/7). Namun nampaknya gelaran tersebut belum mengantongi izin.
Sementara itu, Bupati Jombang, Mundjidah Wahab, tidak akan menghadiri launching Organisasi Kesehatan Peduli Remaja (OKPR) yang menghadirkan bintang tamu DJ Dinar Candy. Selain mempertimbangkan norma kesopanan di Kota Santri, ketidakhadiran Mundjidah karena acara tersebut tidak diketahui dinas terkait. ”Kemungkinan besar Ibu (Mundjidah) tidak hadir,” kata Kabag Humas dan Protokol Setda Kabupaten Jombang, Sholahuddin.
Sholahuddin menjelaskan, rencana kehadiran DJ Dinar Candy menghibur para remaja tak sesuai norma sopan santun yang dipegang warga Jombang. DJ kelahiran Bandung itu memang kerap berpenampilan seksi.
Selain itu, bupati Jombang memutuskan tidak akan menghadiri undangan OKPR lantaran kegiatan tersebut tidak diketahui Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan Jombang. ”Karena kemarin kami masuk ke Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan tidak tahu. Ibu kan hanya diundang. Ibu sendiri kalau tidak ada omongan dinas terkait siapa kan ora weruh (tidak tahu),” terangnya.
Ia berharap panitia launching OKPR yang mengundang DJ Dinar Candy mempertimbangkan kritik dari masyarakat. ”Di kami semuanya normatif karena kita negara hukum. Di sisi lain ada sisi sopan santun, adat istiadat dan budaya. Kami minta panitia bagaimana baiknya. Kalau panitia legawa jauh lebih baik daripada kita nutuk (memukul) dan sebagainya. Kami gunakan seperti itu kalau diperlukan,” tandasnya. (dtk/kpl/mam/py)