METROPOLITAN - Hana Hanifah akhirnya bicara terkait kasus dugaan prostitusi online yang menimpanya. Ia mengklarifikasi semua pemberitaan di channel YouTube-nya. Hana Hanifah mengawali video dengan salam. Ia bersyukur kepada Tuhan yang telah memberinya kesehatan. ”Di sini Hana mau klarifikasi tentang berita yang beredar di luar sana dan Hana akan menceritakan kronologis yang sebenar-benarnya,” ujarnya. Hana juga menjelaskan kronologi penangkapan dirinya di salah satu hotel di Medan. Ia mengaku harus menginap di Polrestabes Medan usai diduga melakukan prostitusi online. ”Kronologis yang pertama, Hana pergi ke Medan itu terburu-buru tanpa sepengetahuan manajer dan keluarga. Yang kedua, di luar dugaan Hana, Hana diamankan Polrestabes Medan yang dikaitkan dengan prostitusi online. Ketiga, selama Hana di Polrestabes Medan, Hana dimintai keterangan oleh penyidik 1x24 jam,” ujarnya. Hana Hanifah mengaku sampai saat ini masih berstatus saksi dalam kasus dugaan prostitusi online. Ia menjelaskan saat itu dipulangkan kuasa hukum dan keluarganya dari Polrestabes Medan. ”Yang keempat, setelah Hana dimintai keterangan oleh penyidik, polisi menilai Hana hanya berstatus saksi. Dan kelima, sampai Polrestabes Medan mengadakan rilis, Hana hanya berstatus saksi. Yang keenam, setelah Hana selesai rilis, Hana bersiap pulang ke Jakarta didampingi kuasa hukum Machi Ahmad dan perwakilan dari keluarga,” tuturnya. Selesai bicara, Hana Hanifah menjawab beberapa pertanyaan yang masih menjadi teka-teki. Ia diminta menjelaskan soal keterkaitan dengan sosok berinisial J dan R. J diduga menjadi muncikari dalam kasus prostitusi yang menyeret Hana Hanifah. Sementara R merupakan pria yang ditangkap bersama Hana di kamar hotel di Medan. ”J itu setahu aku dia fotografer dan R itu setahu aku dia itu asistennya,” katanya. Hana Hanifah mengaku baru pertama kali bekerja sama dengan sosok J dan R. Ia mengaku ke Medan untuk sebuah pekerjaan. ”Jadi, kemarin itu first time aku kerja sama bareng mereka,” ungkap Hana. (dtk/mam/py)