METROPOLITAN – Rasa penasaran penggemar soal postingan Iwan Fals di Instagram kemarin akhirnya terjawab. Musisi yang keras menuangkan kritikan sosialnya lewat lagu pada zaman Orde Baru itu merilis album ‘Mata Dewa’ dalam bentuk piringan hitam. Dalam postingannya di akun Instagram kemarin, Iwan Fals mengungkapkan bahwa album ’Mata Dewa’ pada 1989 sempat menuai kontroversi di Industri musik Indonesia. Iwan Fals pun membuat penggemar penasaran, karena sepertinya akan ada s e su a t u yang spesial disia p k a n pelantun lagu ’Bento’ itu untuk para penggemarnya. “1989-2021 @ iwanfals. #JadiGiniCeritanya tentang album #MataDewa dan di tanggal 9 Maret 2021 akan ada sesuatu untuk kalian,” tulis Iwan Fals di akun Instagramnya, kemarin. Hal spesial itu, ternyata Iwan Fals merilis album yang memuat sepuluh lagu dalam bentuk piringan hitam. Menariknya, vinyl yang dikeluarkan dibuat secara eksklusif menyambut Hari Musik Nasional yang jatuh pada 9 Maret. Perilisan album ini bertujuan mengapresiasi karya terbaik dari Iwan Fals dalam momentum hari bersejarah bagi insan musik nasional. Album ini dipersembahkan untuk pecinta musik, khususnya penggemar Iwan Fals yang tergabung dalam Oi dan lainnya. Album ’Mata Dewa’ adalah gebrakan terbesar Iwan Fals sepanjang kariernya di industri musik tanah air. Dirilis pada 1989, album ’Mata Dewa’ dibuat hasil kerja sama dengan Musica Studios bekerja dan Airo Records. Pemilik Airo adalah Setiawan Djodi yang merupakan penggemar Iwan Fals. Album ini digarap dengan sangat serius menggunakan teknologi canggih pada zamannya. Setiawan Djodi bahkan rela mengeluarkan uang yang cukup besar untuk alb u m penyanyi idolanya tersebut. Saat dirilis, album ’Mata Dewa’ sempat menuai kontroversi di industri musik Indonesia karena promosi album tur 100 kota yang telah direncanakan tiba-tiba dibatalkan perizinannya oleh kepolisian dengan alasan faktor keamanan. Itu mengacu pada konser Iwan Fals pada 26 Februari 1989 yang berbuntut rusuh. Tur promo album 100 kota pun batal terlaksana, meski seluruh persiapan sudah matang hampir 100 persen. Bahkan, perlengkapan dan personel sudah berada di lokasi konser di Palembang waktu itu. Dalam album Mata Dewa, terdapat sepuluh lagu yakni ’Mata Dewa’, ’PHK’, ’Nona’, ’Air Mata Api’, ’Bakar’, ’Puing’, ’Berkacalah Jakarta’, ’Yang Terlupakan’, ’Perempuan Malam’ dan ’Pinggiran Kota Besar’. (jp/els/py)