METROPOLITAN - Deddy Corbuzier disomasi lantaran konten podcast-nya. Tidak sendiri, lawan bicaranya di konten tersebut, yaitu Mongol Stres, juga ikut kena getahnya. Deddy Corbuzier pun memberikan tanggapan soal somasi tersebut. Somasi dilayangkan Perhimpunan Jiwa Sehat (PJS) dan sejumlah organisasi penyandang disabilitas. Lewat akun Instagram, Deddy Corbuzier menuangkan pikirannya sekaligus merespons somasi yang dilayangkan padanya. ”Akhirnya kena somasi. Ya sudah, nggak apa-apa. Namanya manusia. Minta maaf kan baik. Jadi saya minta maaf kalau ada yang tersinggung karena kata-kata GILA,” tulis Deddy Corbuzier di Instagram Ayah satu anak itu menjelaskan, dirinya tidak tahu tentang penggunaan kata ’gila’ dalam podcast-nya dengan Mongol. Ia lantas mencari pembenaran usai melihat KBBI yang masih menggunakan kata ”gila”. ”Sumpah deh, saya nggak tahu kalau kata-kata itu salah. Jujur sih saya kaget karena saya cek di KBBI masih pakai kata ’gila’ dan saya baru paham ada kata ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa),” katanya. ”Artinya saya nggak pinter dan nggak update nih. Maafkan, ya... Maafkan kami. Mudah-mudahan KBBI juga segera diubah ya,” tulisnya. Selain Deddy, pernyataan Mongol Stres yang menyebut orang gila terbebas dari Covid-19 juga dipermasalahkan. Namun Deddy meluruskan bahwa konten itu dibuat dalam konteks komedi. ”Kedua, saya minta maaf kalau saya dan @mongolstres bicara tentang ODGJ nggak kena Covid. Saya rasa di konteks tersebut @mongolstres konteksnya adalah berkomedi. Dan kadang komedi memang tidak masuk dengan kenyataan atau logika. Ini setahu saya,” tambahnya. Mantan suami Kalina Oktarani itu mengaku pada dasarnya tidak bermaksud menghina ODGJ. ”Nggak mungkin ada tujuan menghina siapa pun secara sengaja dari komedi tersebut di podcast menurut saya. Sementara ini jawaban saya. Mohon maaf bagi pihak yang tersinggung,” tuturnya. Jenus Anam mewakili organisasi yang mensomasi Deddy Corbuzier dan Mongol Stres meminta mereka menghentikan penyebaran konten tersebut. Sebab, kontennya dinilai penuh dengan kekeliruan, penghinaan dan olok-olok. ”Kami Perhimpunan Jiwa Sehat dan organisasi masyarakat sipil mensomasi Deddy Corbuzier dan Mongol. Kemudian mengupayakan serius untuk menghentikan sirkulasi konten, termasuk followers, sebagai kekeliruan, penghinaan dan perilaku mengolok-olok,” kata Jesus Anam, penyintas skizofernia, dalam konferensi secara daring, Rabu (30/6). Dalam dialog antara Deddy Corbuzier dengan Mongol disebutkan saat ini belum ada pasien di rumah sakit jiwa di seluruh dunia yang terpapar Covid-19. Informasi itu dinilai menyesatkan. Jesus Anam bersama sejumlah organisasi lain menuntut Deddy Corbuzier dan Mongol untuk menyampaikan permintaan maaf mereka secara terbuka. Selain itu, konten yang diunggah juga diminta untuk diganti judulnya. Menyoal somasi yang dilayangkan, apabila pihak Deddy Corbuzier dan Mongol tidak memberikan jawaban, maka proses hukum selanjutnya akan berjalan. (dtk/yok/py)