METROPOLITAN – Pasca-dilaporkan Shandy Purnamasari terkait kasus pencemaran nama baik, Nikita Mirzani kesal dengan hukum di Indonesia. Ia pun menyuarakan pendapatnya terkait keadilan yang sulit didapat masyarakat kecil. Hal tersebut ia sampaikan melalui akun Instagram pribadinya, Kamis (8/9). Melalui unggahannya, ibu tiga anak ini mengaku bingung dengan pihak kepolisian yang terus-menerus bergerak cepat saat menerima laporan terkait dirinya. Sementara laporan masyarakat kecil, yakni istri mantan sopir Nindy Ayunda, justru diabaikan begitu saja. “Jangan aparatur negara gercep kalau org yang ngelaporin saya mulu. Mentang2 ada titipan plus atensi. Coba bapak Dewan komisi 3 @ahmadsahroni88 yang terhormat, atensi itu laporan Rini yang mohon keadilan buat suamiya leman,” tulis Nikita Mirzani. Dalam tulisannya, bintang Comic 8 itu mengaku akan mencari keadilan untuk Rini Diana, istri dari mantan sopir Nindy Ayunda, Sulaiman, yang dikabarkan tidak mendapat keadilan. Sebab, Rini Diana telah melaporkan kasus penganiayaan yang diduga dilakukan Nindy Ayunda pada suaminya sejak Februari 2021, namun hingga kini kasus tersebut masih belum diproses. “Apa saya harus memimpin Dulu Demi untuk minta keadilan saudara Rini ke istana negara sekalian. Tunggu ya Rini selesai saya berobat saya temenin deh minta keadilan sampai ke lubang semut pun saya temenin..,” tegasnya. “1 tahun hampir 2 tahun semua bungkam soal ini. Dimana kalian HAM. Komisi 3 yang selalu bela rakyat katanya. HAM yang selalu mentingin rakyat juga katanya. Kemana kalian. Apa karena Leman itu supir dan lia itu hanya pembantu, jadi kasus ini disepelekan? Saudari lia trauma sampai sekarang atas tindakan penyekapan ini. Komisi 3 mana suaraaaaa nyaaaah !!!,” lanjutnya. Menurutnya, ia juga sempat menyinggung soal kemiripan kasus antara Ferdy Sambo dengan dugaan penganiayaan yang dilakukan Nindy Ayunda dan kekasihnya. Namun hampir dua tahun kasus tersebut dilaporkan, hingga kini Rini Diana dan suaminya masih belum juga mendapatkan titik terang. “Kenapa kalian bungkam atau tidak mau bersuara atas kasus penyekapan dan penganiayaan yang ada laporan nya di polres jaksel, saudara Rini & lia memohon keadilan sudah bolak balik ke polres jaksel tapi tidak ada jawaban yang jelas selalu ngambang, apakah karena saudara leman dan lia yang Di sekap bukan orang besar sehingga ga perlu keadilan buat mereka,” paparnya. “Kasus ini sama dengan kasus Ayang shambooh. Beda nya ga di DOR, dan yang melakukan penyekapan plus penyiksaan pun diduga oknum brimob dengan memakai Senjata Laras Panjang. Semua bukti sudah lengkap di kepolisian @polisijaksel. Harus dengan cara apa lagi saudara leman dan lia mendapatkan keadilan. Apa harus mereka tidur an depan istana negara Baru bisa dapet perhatian dari kepolisian??,” ungkapnya.(rbg/els/py)