Hal itu, sambung dia, tentunya untuk mengendalikan inflasi dan meningkatkan daya beli masyarakat.
Baca Juga: Cerita Petani Muda Gen Z Hasilkan Rp400 Juta dari Panen Cabai Kualitas Supermarket
"Setiap tahun selalu seperti itu, selalu ada yang dianggarkan untuk supply bahan pokok yang terjangkau kepada warga.
Nah ini yang disebut dengan operasi pasar, ada yang langsung ke rumah, ada yang melalui pasar murah lain-lain," jelasnya.
"Pantauan di pasar semua terkendali, kalau ada potensi naik tapi tidak tinggi. Kopi penyebab inflasi, tapi secara umum masih terkendali semua," tukasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Menengah, Perdagangan dan Perindustrian (Dinkukmdagin) Kota Bogor, Atep Budiman menambahkan, Operasi Pasar Murah digelar dalam rangka membantu daya beli masyarakat yang kurang mampu dengan harapan kebutuhan masyarakat saat Ramadan dan Idul Fitri tahun 2023 dapat terpenuhi.
"Jumlah distribusi di Kota Bogor yang merupakan bantuan dari pusat serta Provinsi Jawa Barat ada 6.000 paket terbagi di enam kecamatan. Di Kecamatan Tanah Sareal ini ada 961 Kepala Keluarga (KK) yang memperoleh nilai manfaat dengan nilai paket Rp153 ribu. Subsidi dari pemerintah Rp79 ribu. Jadi harganya murah dan terjangkau," tuntas dia.***