METROPOLITAN.id - Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo memastikan tak ada kemacetan selama Libur Lebaran tahun 2023 di wilayah Jawa Barat.
Hal itu diungkapkan Kombes Pol Ibrahim Tompo saat mendampingi Kapolda Jabar Irjen Pol Akhmad Wiyagus, mengecek arus lalulintas jalur wisata di Kota Bogor pada Rabu, 26 April 2023.
"Secara umum kita simpulkan bahwa alhamdulillah selama arus mudik tidak ada kemacetan berarti," kata Kombes Pol Ibrahim Tompo.
"Cuma memang ada beberapa spot di dalam beberapa jalur, termasuk di tol dan arteri sempat terjadi kepadatan arus lalulintas," sambung dia.
Meski begitu, diyakini Kabid Humas Polda Jabar, dengan cara bertindak yang sudah dipersiapkan oleh masing-masing kewilayahan, akhirnya kepadatan arus lalulintas itu bisa diurai.
"Dan semua hampir rata tidak sampai satu jam, jadi kepadatan yang terjadi bisa diurai, tidak sampai satu jam bisa terurai kembali," ucap Kombes Pol Ibrahim Tompo.
Soal kemacetan yang terjadi di wilayah Puncak, Kabid Humas Polda Jabar membenarkan, bahwa memang kemarin sempat ada kemacetan yang terjadi di Puncak.
Hal itu diakibatkan karena tingkat volume kendaraan yang demikian tinggi. Di mana, dari kapasitas yang ada di daerah Puncak sekitar kurang lebih 28 ribu, dari hasil pemantauan itu sampai 160 ribu kendaraan.
Namun dengan kondisi kepadatan tersebut, dilanjutkan dia, cara bertindak juga sudah dipersiapkan oleh Kapolres, yang juga bekerjasama antara Bogor dan juga Cianjur untuk melakukan penguraian di kedua jalur kabupaten tersebut.
"Ya alhamdulillah, memang sempat memakan waktu untuk melakukan penguraian berupa one way, yang memang berefek kepada arteri-arteri yang ada di one way tersebut," ungkap dia.
"Tetapi itulah solusi yg bisa diberikan dan dilakukan oleh pihak kepolisian sehingga bisa mengurai kemacetan yang ada di arus Puncak tersebut," lanjut Kombes Pol Ibrahim Tompo.
Pada kesempatan ini, Kabid Humas Polda Jabar juga mengaku bersyukur tidak ada dampak cukup berarti dari hasil langkah yang dilakukan kepolisian.
Meski demikian, ia meminta agar kejadian tersebut dapat menjadi evaluasi bagi masyarakat yang ingin berkunjung ke daerah-daerah wisata, agar melihat trafik yang mungkin terjadi di wilayah tersebut.
"Sehingga tidak terjebak dalam kondisi yang mungkin akhirnya malah menganggu mekanisme atau perjalanan selama masa wisatanya," beber dia.