metro-bogor

Calon Bos PDAM Diumumkan 7 Februari

Rabu, 25 Januari 2017 | 08:19 WIB

METROPOLITAN – Tiga calon direksi PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor bakal ketahuan awal Februari mendatang. Tim Pansel PDAM Arman Senjaya mengatakan, sesuai Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 39 Tahun 2016 tentang Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Direksi PDAM, tim independen bekerja maksimal selama 20 hari.

Karena itu, pihaknya masih menunggu hasil penilaian dari tim independen. “Kemungkinan Selasa (7/2) nanti hasil penilaian sudah ada, jika dilihat sesuai peraturan. Hasilnya nanti mereka runut sesuai skor dari teratas hingga terbawah di urutan kedelapan. Kalau kita tidak bisa mengintervensi, berbahaya kalau kita tanya sedikit juga,” kata Arman.

Menurut Arman, setelah tim independen menyerahkan hasil penilaian para calon direksi ke Tim Pansel PDAM. Hasil itu akan diserahkan langsung kepada bupati dan selanjutnya dilaporkan ke DPRD Kabupaten Bogor.

“Setelah bupati pegang kita akan umumkan juga di website. Kalau sama dewan bukan konsultasi terkait tiga nama teratas, melainkan membahas PR yang harus mereka kerjakan. Lalu diserahkan lagi ke badan pengawas. Kalau pelantikan bisa akhir Maret atau awal April nanti,” ucapnya.

Ia juga meyakinkan, jika ke delapan calon tersebut bukan calon titipan dari pihak tertentu. Karena, ia merasa proses yang sudah dijalankan telah sesuai prosedur dan transparan. “Saya jamin calon tidak ada titipan dari siapapun, mau itu bupati sekali pun. Kita itu pengennya PDAM ditangani orang yang profesional,” imbuh dia.

Di sisi lain, Arman menjelaskan, penilaian yang dilakukan tim independen adalah hasil dari tes wawancara, fit and proper tes dan tertulis para kandidat calon direksi. Maka, dari hasil tersebut akan menunjukan calon pantas menjabat sebagai apa. “Nanti dari hasilnya terlihat, cocoknya calon menjadi apa,” jelasnya.

Ia menuturkan, para calon tak hanya mendapatkan satu tes, melainkan semua tes yang menyangkut posisi direktur utama (dirut), direktur operasional (dirops) dan direktur teknik (dirtek). “Mereka itu dituntut menguasai semuanya, jadi bisa saja dia dari teknik menjabatnya sebagai dirum. Intinya kalau orang PDAM harus sudah ahli di semua bidang. Bupati juga nggak akan menentukan calon, karena hasil dari tim independen sudah menjawab,” tuturnya.

Sampai saat ini, pihaknya belum menerima komplain dari tim independen saat melakukan proses uji kompetensi. Dengan dasar itu, kedelapan calon dipastikan tetap mengikuti jalannya proses seleksi uji kompetensi.

“Semuanya ikut uji kompetensi. Kalau ada yang tidak ikut, UI pasti sudah komunikasikan kepada kami. Saya juga belum pernah dapat surat izin umrah dari calon siapa pun dan saya tidak tahu menahu soal itu,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Cabang PDAM Kecamatan Ciomas Yadi Sopiyandi yang merupakan salah satu calon direksi PDAM mengaku ikut proses uji kompetensi di UI. Padahal sebelumnya ia berencana pergi umrah. “Jadi ikut kemarin. Setelah berembuk dengan keluarga akhirnya saya ikut dan sudah jadi keputusan saya juga,” kata Yadi.

Menurut Yadi, dalam tahap proses uji kompetensi pertanyaan yang ditanyakan tim independen lebih ke seputar PDAM, yakni bagaimana tentang fisik calon dan pengalaman selama menjabat di PDAM. Dengan dasar itu, ia optimis bisa melenggang maju menjadi salah satu direksi di PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor

. “Lebih ke PDAM saja. Kalau program pencapaian bagaimana juga ditanyakan. Insya Allah optimis bisa maju. Intinya saya ingin bawa PDAM lebih baik dari direksi yang sebelumnya,” ungkapnya.

(rez/b/els/dit)

Tags

Terkini