METROPOLITAN - Sebanyak sepuluh lembaga pemasyarakatan (lapas) di Jawa Barat jadi tempat industri yang merupakan bagian dari program Lapas Produktif atau Lapas Industri yang dicanangkan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Yasonna Laoly. Peresmian Lapas
Industri ini berlangsung serentak yang dipusatkan di Lapas Warungkiara, Kabupaten Sukabumi, pada 4 Februari 2017.
Kepala Kanwil Kemenkumham Jabar Susy Susilawati menyebutkan acara di Lapas Warungkiara tersebut rencananya dihadiri Menkum HAM Yasonna Laoly dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher). ”Sabtu ini Menkum HAM dan gubernur Jawa Barat akan meresmikan operasionalisasi sepuluh tempat industri di lapas,” ucap Susy.
Dia menjelaskan, sepuluh Lapas Industri ini tersebar di Jawa Barat yang antara lain Lapas Warungkiara Sukabumi, Lapas Sukamiskin Bandung, Lapas Cirebon, Lapas Karawang, Lapas Kuningan, Lapas Cibinong dan Lapas Bogor. Tiap lapas mempunyai garapan khas dalam menyukseskan program ini.
”Untuk Warungkiara, Kuningan dan Cibinong, itu untuk penggemukan sapi. Lalu Cirebon industri garmen, Lapas Sukamiskin percetakan, Bogor dan Sukabumi olahan makanan seperti produksi bakso, abon serta sosis. Kemudian Karawang dan Gunung Sindur perikanan,” tutur Susy.
Dia menjelaskan, narapidana yang dilibatkan program tersebut ialah napi yang masuk kategori asimilasi. Hasil olahan makanan buatan napi ini, menurut Susy, nantinya dijual ke masyarakat melalui kerja sama pihak lain untuk proses distribusi. Begitupun penggemukan sapi sekitar 200 ekor di tiga lapas tersebut. ”Napi ini dilatih mengurus sapi lokal, dari kurus jadi gemuk. Setelah gemuk dijual lalu dibelikan sapi lagi,” ujarnya.
Menurut Susy, perencanaan Lapas Industri di sepuluh lokasi ini bergulir sejak 2016. Baru pada 2017 ini sepuluh lapas di Jawa Barat itu siap dioperasikan. ”Tujuan Lapas Industri ini menjadikan warga binaan memiliki keahlian khusus, lalu ada pendapatan negara bukan pajak dan napi dapat premi atau upah. Serta tujuan akhir ialah membantu ketahanan pangan di Jawa Barat, khususnya masalah sapi,” tutur Susy. (dtk/els/run)