metro-bogor

Proyek Mangkrak, Disperkim Bela Pengusaha

Sabtu, 4 Februari 2017 | 09:38 WIB

METROPOLITAN – Megaproyek pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Katulampa yang diker­jakan PT Indobangunan Megatama, bakal menjadi kasus baru di Kota Bogor. Hal itu lantaran pembangunan SPAM tersebut telah mangkrak, sebab pembangu­nan SPAM tersebut seharusnya berakhir pada 28 Desember lalu. Namun, terny­ata saat ini pembangunan SPAM masih terus berlanjut karena pekerjaannya sempat mangkrak lantaran PT Indobangu­nan Megatama kehabisan anggaran untuk membangun SPAM tersebut.­

Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperkim) Kota Bogor Boris Derurasman men­gatakan, memang pembangu­nan SPAM tersebut seharusnya selesai pada 2016 lalu. Namun karena SPAM tersebut peng­erjaannya ada di pinggir jalan tol, maka pihak pengembang pun harus meminta izin ke­pada PT Jasa Marga sebagai pemilik lahan. “Setelah melapor ke PT Jasa Marga, ternyata ha­rus izin juga ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Peruma­han Rakyat (PUPR) dan hal tersebut memakan waktu se­hingga waktu pembangunan pun kembali molor,” ujarnya kepada Metropolitan.

Untuk mengejar waktu, men­urut Boris, memang pihak ke­tiga tersebut bekerja siang dan malam. Terlebih dari adendum yang dilakukan ini batas mak­simal pengerjaannya hingga 16 Februari sampai proyek SPAM tersebut selesai. “Ini bantuan dari pemerintah pusat sekitar Rp35 miliar yang diperuntukkan PDAM Tirta Pakuan,” terangnya.

Meski demikian, Boris menga­ku optimis atas pembangunan SPAM tersebut karena men­urutnya saat ini progresnya terus berjalan walaupun proy­ek pembangunan ini sempat mangkrak. Padahal jika ada proyek mangkrak, seharusnya perusahaan tersebut dapat di-blacklist karena sudah tidak sesuai dengan aturan. “Ya ini kan masih bisa dikerjakan dan batas waktunya pun belum selesai semua,” paparnya.

Sementara hingga berita ini diturunkan, Dirut PT Indobangu­nan Megatama Evizal Taher belum dapat dikonfirmasi ter­kait proyek pembangunan SPAM yang tidak tepat waktu tersebut.

(mam/a/els/run)

Tags

Terkini