metro-bogor

Flyover Martadinata Dibangun Juni

Selasa, 7 Februari 2017 | 09:21 WIB

METROPOLITAN – Kemacetan di Ja­lan RE Martadinata yang sering dikelu­hkan warga Bogor sebentar lagi berakhir. Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor segera membangun flyover untuk mengurai kemacetan. Proses

lelang proyek ini dilakukan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor bulan depan.

Kepala Dinas PUPR Kota Bo­gor Chusnul Rozaqi mengata­kan, proyek pembangunan flyover di Jalan RE Martadi­nata tersebut akan segera dila­kukan Juni 2017 mendatang. “Masterplan dan Detail Engi­nering Design (DED) sudah dibuat pusat. Maret nanti akan dilakukan lelang terlebih da­hulu, rencananya nanti flyover itu mulainya dari sebelum Pol­sek Bogor Tengah sampai be­berapa meter setelah pintu perlintasan kereta api,” ujarnya kepada Metropolitan.

Flyover ini, lanjut dia, diha­rapkan dapat meminimalisasi kemacetan di wilayah tersebut. Terlebih di setiap pagi dan sore dijalan tersebut selalu terjadi kemacetan yang cukup panjang. “Rencana dibangun­nya flyover sudah ada sejak 2015 lalu. Karena kalau dilihat dengan kasat mata, di daerah situ kan rawan terjadi kemace­tan, jadi dengan dibangunnya flyover nanti bisa menjadi so­lusi kemacetan,” terangnya.

Untuk pembangunan fisik flyover tersebut, menurut Chus­nul, pihaknya akan mengguna­kan anggaran yang berasal dari pemerintah pusat, sedang­kan untuk pembebasan lahan pihaknya akan menggunakan dana dari Anggaran Pendapa­tan Belanja Daerah (APBD) Kota Bogor. “Di jalan tersebut sudah tidak bisa disiasati lagi, maka itu penting sekali adanya flyover tersebut untuk mengu­rai kemacetan yang ada. Dan dana yang akan digelontorkan dari pusat sekiar Rp70 miliar, sementara untuk pembebasan lahan menggunakan dana dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor sebesar Rp10 miliar,” paparnya.

Chusnul menambahkan, jangka waktu yang dibutuhkan untuk membangun flyover di wilayah tersebut sekitar tujuh bulan. ”Mungkin nanti akan ada pengalihan arus lalu lintas selama proses pembangunan flyover tersebut, doakan saja semoga semuanya lancar,” katanya.

Sementara itu Walikota Bogor Bima Arya menjelaskan bahwa pihaknya sudah mengajukan dari 2016 lalu untuk pembangu­nan flyover tersebut. Namun saat mengecek ke kemente­rian, anggaran tersebut tidak masuk dalam APBN karena pemerintah pusat sedang mela­kukan penghematan. “Tetapi dengan penghematan tersebut berdampak kemana-mana, yang berujung kemacetan,” jelasnya.

Dalam pembangunan flyover tersebut, tugas Pemkot Bogor sudah hampir selesai karena pihaknya hanya melakukan pembebasan lahan di sekitar perlintasan kereta api. “Nanti kita akan tanyakan lagi ke pu­sat. Pengajuan sudah semua kita lakukan, tapi saya dapat kabar terakhir dananya katanya sudah standby,” ungkapnya.

(mam/b/els/dit)

Tags

Terkini