METROPOLITAN - Anggota MPR RI Daerah Pemilihan (Dapil) V Jawa Barat (Jabar) yang juga Anggota Komisi III DPR RI Tb Soenmandjaja menyampaikan Sosialisasi 4 Pilar MPR kepada masyarakat di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor. Dalam kesempatannya, lelaki yang akrab disapa Soenman ini mengingatkan pentingnya persatuan di tengah kondisi bangsa yang dirundung fitnah dan kebencian.
“Kondisi bangsa saat ini penuh fitnah dan adu domba antarkelompok masyarakat, menebar kebencian hingga kekerasan. Situasi semacam ini tak bisa dibiarkan. Bangsa ini tidak akan tumbuh menjadi bangsa yang besar jika satu sama lain tidak bisa saling menghargai,” ujar Soeman di hadapan warga.
Padahal, ia melanjutkan, Pancasila dan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 menjamin sepenuhnya kebebasan kepada seluruh bangsa Indonesia. Baik itu untuk mendapatkan penghidupan yang layak, kebebasan berorganisasi, berserikat dan berkumpul, serta kebebasan memeluk dan meyakini agama atau kepercayaan sesuai keyakinan mereka.
“Dengan jaminan konstitusi ini seharusnya bangsa Indonesia bisa hidup tentram dan damai di bawah naungan Pancasila dalam kebhinnekaan. Pancasila adalah nilai dasar dan falsafah negara. Ia merupakan platform of nation sekaligus rumah besar bagi bangsa Indonesia yang beraneka suku bangsa, agama dan bahasa. Dengan Pancasila seharusnya kita bisa hidup rukun dan damai,” tegasnya.
Karenanya, tidak boleh ada pemaksaan dalam kehidupan beragama di Indonesia. Negara dengan jelas menjamin sepenuhnya bahkan memfasilitasi seluruh warganya yang ingin beribadah dan menjalankan ajaran agamanya. Ia menambahkan, apapun yang menjadi ancaman dan mengganggu stabilitas keamanan negara, maka menjadi tugas kita semua untuk mengatasinya. Pemerintah, TNI-Polri dan segenap warga negara Indonesia berkewajiban menjaga, melindungi dan menyelamatkan tanah tumpah darah Indonesia dari berbagai ancaman. Baik ancaman dari dalam berupa intoleransi, kekerasan, premanisme, narkoba, perbuatan kriminal maupun lainnya, terang Soenman. “Melalui sosialisasi 4 pilar ini, saya harap masyarakat tercerahkan dan memahami falsafah bangsa,” pungkasnya.
(fin/a/els/dit)