METROPOLITAN - Tahun depan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor tak memasukkan proyek pembangunan atau kegiatan infrastruktur jadi program prioritas pada 2018 mendatang. Hal itu diketahui saat pemkab menghelat kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bogor 2018 di Gedung Tegar Beriman, kemarin pagi.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda dan Litbang) Kabupaten Bogor Syarifah Sofiah menjelaskan, sesuai tema yang dihelat dalam musrenbang kali ini, kegiatan infrakstrukturtak menjadi program prioritas pada tahun mendatang. Melainkan lebih kepada kegiatan peningkatan kesejahteraan sosial.
Namun jika ada usulan yang memang dianggap sangat penting, tetap masih dapat diakomodasi Pemkab Bogor. “Sebenarnya tidak masalah bidang infrastruktur tak masuk tema saat ini, infrastruktur hanya ada pada 2017. Tetapi jika ada kasus sudah proses berulang-ulang tetapi pemkab belum melakukan eksekusi kita terima, karena dampaknya sangat besar,” kata Syarifah.
Menurut Syarifah, begitu juga permasalahan kesejahteraan sosial yang diakibatkan infrastruktur tetap menjadi prioritas Pemkab Bogor. Semisal ada masyarakat yang sakit karena infrastrukturnya yang terbatas serta daerah tersebut terpantu tinggi dan kemiskinan atau kesehatannya rendah, tetap diupayakan untuk dianggarkan. “Saat ini tema secara ekspilisit tidak menyebut infrastruktur, tetapi jika sangat diperlukan untuk mengentaskan kemiskinan dan kesehatan itu akan menjadi pertimbangan utama,” ucap dia.
Ia menambahkan, alasan Pemkab Bogor tidak memprioritaskan infrastruktur karena angka kesejahteraan yang merupakan masuk target 25 penciri serta provinsi masih rendah. Karenannya, perlu dilakukan intervensi dalam melakukan penyelesaian kesejahteraan sosial. “Walaupun saya sadari satu tahun tidak akan selesai, tetapi kita memulai prioritaskan kesejahteraan, pendidikan dan kemiskinan. Secara evaluasi kinerja ekonomi Kabupaten Bogor masih bagus tapi gambaran kesejahteraan sosialnya kurang bagus, wajar karena masyarakat kita banyak dan tersebar,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor Wasto Sumarno menilai pelaksana musrenbang yang dilakukan Pemkab Bogor cukup bagus. “Ada kemajuan dengan dibuat per dinas. Pengusul langsung bisa mermasukkan usulan ke SKPD,” kata Wasto.
(rez/b/els/run)