METROPOLITAN – Kesemrawutan Jalan Bojonggede makin hari makin memprihatinkan. Padatnya kendaraan dituding jadi penyebab kemacetan di sekitar Stasiun Bojonggede. Rencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor membangun Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) yang menghubungkan Terminal Bojonggede pun mulai dinanti berbagai pihak. Salah satunya Camat Bojonggede Jajang Dace Hatomi.Menurut Dace, kemacetan yang kerap terjadi di wilayahnya akibat tak teraturnya angkutan kota (angkot) dan ojek yang tak mau jalan. Sehingga, perlu ada solusi yang diambil untuk mengurai persoalan yang sudah bertahun-tahun terjadi di wilayahnya. “Kami harap pembangunan jembatan bisa dilaksanakan secepatnya. Sebab, sekarang tuh macetnya lebih parah karena angkot dan ojek yang mangkal,” kata Dace.
Ia menjelaskan, bukan tanpa alasan berharap pembangunan jembatan itu segera direalisasikan. Sebab jika jembatan penghubung Terminal dengan Stasiun Bojonggede sudah dibangun, tentu pintu keluar masuk stasiun nantinya turut ditutup pihak Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA). Dari penutupan itu, angkot dan ojek pun akan mengikuti dengan cara menurun dan menaikkan penumpang dalam terminal. “Otomatis angkot juga akan masuk terminal, sama seperti ojek. Jadi tidak ada lagi aktivitas ngetem di pinggir jalan,” jelasnya.
Ia menuturkan, informasi yang didapatnya terakhir, jembatan penghubung akan dikerjakan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pada tahun ini. Namun kapan pelaksanannya belum bisa dipastikan, sebab belum ada informasi lebih lanjut mengenai pembangunan tersebut. “Kata Kemenhub, pembangunannya tahun ini. Tetapi saya tidak tahu kapan dilaksanakannya,” tutur dia.
Tak hanya itu, tambah Dace, Terminal Bojonggede pun akan dilakukan pembebasan lahan ke belakang jalan hingga wilayah Gedung Waringin. Hal ini dilakukan sebagai akses keluar kendaraan dari Terminal Bojonggede. “Jadi angkot 117 itu tidak akan lagi keluar melalui depan, melainkan ke belakang arah Gedung Waringin. Untuk pembebasan lahan, kita belum tahu kewenangan siapa. Kita mah senang saja kalau untuk kemajuan Bojonggede,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Angkutan pada Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor Dudi Rukmayadi menuturkan, saat ini pihaknya telah mengajukan usulan untuk pengembangan Terminal Bojonggede. ”Sudah diusulkan agar Terminal Bojonggede terintegrasi dengan Stasiun Bojonggede,” kata Dudi.
Menurut dia, Detail Engineering Design (DED) segera dibuat tahun ini oleh Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) yang berada di bawah Kemenhub. Skybride nantinya akan melintang di atas Jalan Raya Bojonggede, sehingga penumpang kereta yang turun di Stasiun Bojonggede langsung menyeberang ke arah terminal yang me¬miliki luas 15.387 meter persegi itu. ”Ini juga bagian untuk mengurangi kemacetan di sekitar stasiun. Jadi, angkot itu ngetemnya dalam terminal, bukan depan stasiun,” tutupnya.
(rez/b/els/run)