metro-bogor

Uang Sewa Stadion Pakansari Dipatok Rp119 Juta

Rabu, 15 Maret 2017 | 08:29 WIB

METROPOLITAN – Penetapan retribusi sewa Stadion Pakansari sudah disahkan dalam Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 22 Tahun 2017. Dalam Perbup tentang Penyewaan Stadion Pakansari untuk Pertandingan Sepak Bola itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor menarif satu kali even atau pertandingan sepak bola bertaraf internasional sebesar Rp119 juta.

Kepala Bidang Prestasi pada Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Bogor Rudy Achdiat mengatakan, dalam perbub sudah dijelaskan bahwa satu kali pertandingan even taraf internasional dikena­kan biaya Rp119 juta. Lalu taraf nasional Rp77 juta serta taraf regional Rp29 juta. “Seperti untuk pertandigan Persikabo kita kenakan Rp29 juta,” kata Rudy.

Tak hanya itu, pemasukan dari sewa Stadion Pakansari dipastikan akan meningkat di tahun ini. Mengingat stadion kebanggaan masyarakat Ka­bupaten Bogor ini menjadi markas atau home PS TNI. “Di tahun ini yang dipastikan akan menggunakan lagi PS TNI. Se­bab, Pakansari jadi home me­reka,” ucap dia.

Sedangkan terkait pertan­dingan persahabatan Indone­sia U-22 vs Myanmar yang akan dilaksanakan pada Selasa (21/3) nanti, pihaknya harus membi­carakan terlebih dulu ke Kadis Pora Kabupaten Bogor Yusuf Sadeli. Sebab, pertandingan ini hanya laga uji coba atau per­sahabatan saja. “Mungkin disamakan dengan taraf inter­nasional pemasukannya. Belum ada pembahasan, baru ada rencana kunjungan dari PSSI dan AFC untuk peninjauan la­pangan besok (hari ini, red),” lanjutnya.

Rudy menjelaskan, masuknya uang sewa ini langsung ke kas daerah sebagai Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Bogor. Sehingga terkait penda­patan dari penjualan tiket, lebih diserahkan ke panita penyelen­ggara. “Murni kas daerahnya dari uang sewa. Kalau tiket itu panitia. Kita tidak mengelola uang itu. Tahun ini kita sudah menda­patkan pemasukan dari dua laga Piala Presiden 2017 sebesar Rp154.700.000,” jelasnya.

Ia menambahkan, penyewa­an Stadion Pakansari hanya diperuntukan bagi tim yang masuk ke liga di Indonesia. Sehingga untuk pihak pribadi yang ingin menggunakan la­pangan, tak akan diperkenan­kan. “Yang boleh main yang ikut liga saja. Kalau pribadi atau mau latihan, kita mengarahkan main di luar (stadion mini, red),” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Bogor Wawan Haikal Kurdi menya­rankan pengelolaan Stadion Pakansari lebih baik dipihak ketigakan. Sehingga, stadion bisa dimaksimalkan terus. “Ka­lau pakai pihak ketiga kan sta­dion bisa terawat. Kalau mengandalkan Dispora, saya tidak bisa menjamin itu,” kata Wawan.

Ia meminta Pemkab Bogor secepatnya menentukan regu­lasi terkait tiket penonton. Se­bab, pemasukan terbesar dari penggunaan lapangan ada dari tiket. “Kita juga sudah ko­ordinasi dengan kadispora terkait itu. Soalnya, coba hitung sendiri dengan kapasitas 30 ribu penonton, kalau satu orang membayar Rp50 ribu (belum lagi dari VIP dan lain sebagai­nya, red) itu pasti besar,” tan­dasnya.

(rez/b/els/run)

Tags

Terkini