metro-bogor

FPI Tampung Keluhan Warga Sambil Ngaliwet

Senin, 27 Maret 2017 | 17:07 WIB

METROPOLITAN - Melihat banyaknya hak masyarakat yang sulit diakses, Front Pembela Indonesia (FPI) melakukan advo­kasi masyarakat melalui kegiatan ngawangkong dan ngaliwet bareng warga. Kegiatan perdana program yang dipelopori Ketua Umum FPI Sugeng Teguh Santoso itu dilaksanakan di Kampung Keramat, RT 04/01, Kelurahan Panaragan, Keca­matan Bogor Tengah.

Sugeng mengatakan, FPI itu organisasi masyarakat (ormas) yang akan membuat para­digma baru, yakni bermanfaat bagi masyarakat secara langs­ung. Salah satunya mengad­vokasi warga dengan cara memfasilitasi masyarakat dalam mendapatkan hak-haknya yang memang sudah dijamin pe­merintah. Seperti pendidikan gratis, kesehatan dan adminis­trasi kependudukan gratis.

Namun, realitanya masih ba­nyak warga yang tidak bisa mengakses informasinya se­hingga sulit mendapatkan haknya. “FPI menjembatani dan memfasilitasi komunikasi an­tara masyarakat dengan pe­merintah agar warga bisa mengakses informasi atas program itu atau pemerintah juga memiliki forum untuk menyampaikan informasi program-programnya,” terang­nya.

Sugeng mengimbau warga yang membutuhkan forum untuk menyampaikan berbagai persoalannya agar melaporkan untuk difasilitasi. Dalam dis­kusi publik yang digelarnya itu, ia mengaku banyak keluhan warga tentang sulitnya menda­pat BPJS atau BPJS-nya tak bisa digunakan karena nunggak serta program Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP) hingga soal program Rumah Tidak Layak Huni (RT­LH). “Jadi dengan warga, kita jangan bicara politik tingkat tinggi karena itu komoditas para politisi. Tetapi seharusnya politisi itu turun ke masyarakat, lihat apa saja persoalannya lalu masukkan ke program. Sebab, mereka yang bisa menganggarkan,” paparnya.

Dalam diskusi publik yang digagasnya, ia menghadirkan sejumlah narasumber dari ber­bagai lintas instansi. Mulai Dinas Pendidikan (Disdik), Di­nas Kesehatan (Dinkes), BPJS, Bagian Sosial hingga Bagian Hukum Sekdakot Bogor. “Me­reka kami undang agar bisa menjawab berbagai persoalan masyarakat secara langsung,” katanya kepada Metropolitan.

Sementara itu, Kepala Dis­dukcapil Kota Bogor Dody Ahdiat menjelaskan, keluhan warga akan menjadi evaluasi untuk lebih gencar melakukan sosialisasi. Ia juga sudah mem­punyai Sistem Informasi Ad­ministrasi Kependudukan (SIAK) untuk data yang update. “Semua data harus di-update untuk masyarakat. Masyarakat yang butuh dokumen kependudukan kami siap layani. Saya simpul­kan harus banyak diperbuat untuk update data kependu­dukan dengan berbagai ino­vasi. Untuk blanko KTP sudah dijelaskan dan masyarakat mengerti,” katanya.

 (mam/b/els/run)

Tags

Terkini