Tunggakan peserta Program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)Kesehatan di Kabupaten Bogor terbilang tinggi. Sejak berdiri pada 2014, parapeserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang menunggaksudah mencapai Rp148 miliar.
Hal itu dikatakan Kepala Unit Umum dan Keuangan BPJS Kesehatan Cabang Cibinong Nike Idawati saat ditemui dilingkup Setda Kabupaten Bogor, kemarin. “Total keseluruhan sebesar Rp148 miliar. Jumlah itu merupakan tunggakan yang sudah terakumulasi sejak beroperasionalnya BPJS Kesehatan Cabang Cibinong pada Januari 2014 hingga Februari 2017,” kata Nike. Menurut Nike, masih banyak para peserta BPJS mandiri
yang tak mengetahui bahwa mereka memiliki kewajiban melakukan pembayaran iuran kepesertaan per bulannya. Sebab, masih ada pihak yang mengira bahwa pembayaran BPJS dilakukan hanya pada saat awal pendaftaran. Sehingga, para peserta baru menyadari memiliki tunggakan ketika akan menggunakan
BPJS untuk berobat ke rumah sakit. “Bukan hanya tidak mampu membayar iuran, tetapi warga sendiri tidak sadar bahwa mereka harus bayar setiap bulannya. Mereka baru sadar ketika kartunya tidak aktif.
Makanya ini juga menjadi pekerjaan kita untuk memberikan sosialisasi dan pemahaman kepada masyarakat,” ucapnya. Dengan dasar itu, BPJS Cabang Kabupaten Bogor akan menggalakkan kader JKN-KIS pada awal April nanti. Kader JKN-KIS merupakan kader aktif yang direkomendasikan kepala desa untuk menjadi perpanjangan tangan BPJS KabupatenBogor. “Mereka (kader, red) memiliki tugas memberi pemahaman tentang BPJS, termasukmendorong peningkatan minat masyarakat sebagai peserta BPJS Kesehatan. Sekarang
sudah ada 76 kader JKNKIS yang sedang diberi pembekalan. Nantinya mereka akan dijadikan mitra oleh kami,”
imbuhnya. Nike berharap program kader JKN-KIS dapat memberi pelayanan maksimal kepada masyarakat Kabupaten Bogor. Karena selain mengajak masyarakat mendaftarkan diri menjadi peserta JKN BPJS, mereka
pun dituntut memberi informasi dan menerima keluhankeluhan dari masyarakat terkait BPJS. “Setelah nantinya
diberi pembekalan materi, para kader akan kembali ke masyarakat dan langsung bekerja untuk mem beri sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang program JKN-KIS,” terangnya. Nike juga menjelaskan, saat ini jumlah keseluruhan warga Kabupaten Bogor yang sudah terdaftar dalam kepesertaan BPJS di antaranya secara mandiri sebanyak 660 ribu peserta, ditanggung pemerintah mencapai 398 ribu peserta serta 2.900 badan usaha diklaim sudah terdaftar dalam kepesertaan BPJS para pekerja pemberi upah. “Perkiraan total keseluruhan sudah ada 1.058 peserta atau orang di Kabupaten Bogor,” tutupnya.
(rez/c/els/run)