Sembilan komunitas di Bogor berkolaborasi dalam acara Hujan Buku di Bogor. Bertempat di Kedai Boeanadan SMA Bosowa Bina Insani, acara ini bertujuan menggairahkan kembali dunia literasi danmentransformasikan pemikiran dan perspektif dari seorang penulis dan bukunya.
Hartati (Bandung), Mukodas Sinatrya (Bogor), Sartika Sari (Medan), Abinaya Ghina JaTeguh Syafaat (Bogor), Dian mela (Yogyakarta) dan Dea Anugrah (Jakarta).
Panitia acara Langgeng Prima Anggradinata mengatakan, para penulis akan membagikan pemikiran dan perspektifnya yang khas. Mereka berdiskusi di hari pertama, kemudian Hujan Buku di Bogor juga menyelenggarakan tayang bincang, ceramah dan pertunjukan dari karya penulis.
Setelah itu, sore harinya acara dilanjutkan dengan diskusi yang bertajuk ‘Eksplorasi Bentuk atau Pesan Moral?’ Diskusi yang digelar di Kedai Boeana ini akan membicarakan dua buku kumpulan cerpen, yakni Bakat Menggonggong karya Dea Anugrah dan Kambing Hitam Narcissu karya Mukodas Sinatrya. Kedua buku tersebut akan dibahas seorang penulis cerpen Ardy Kresna Crenata.
Di hari kedua, Perempuan Puisi, komunitas perempuan pembaca puisi mempertunjukkan karya-karya Dian Hartati
dari kumpulan puisi Kelenjar Nira dan sejumlah puisi karya Sartika Sari. “Di hari itu juga hadir Direktur Perempuan Pusisi Betta Anugrah Setiani yang memberikan ceramah kesusastraan,” katanya.
Dalam acara ini, tampil sejumah sastrawan muda di antaranya Eka Ardhinie (Dosen Sastra Inggris Universitas Gunadarma), Eva Nurfatimah (Dosen Sastra Inggris Universitas Gunadarma), Resi Putri Rahmawati, Nviani Alfia, Aldika Restu Pramuli dan beberapa sastrawan muda Kota Bogor. “Saya menyambut baik keinginan mahasiswa untuk menggairahkan sastra di Kota Bogor,” ungkap Eka. “Kami berharap antusiasme sastra ini bisa mengakar di semua kampus di Kota Bogor. Bahwa dengan puisi, wanita bisa menumpahkan segala isi hatinya,” timpal sastrawan lainya, Eva.
(*/els/run)