METROPOLITAN – Peringatan Hari Buruh di Kabupaten Bogor berbeda dengan tahun sebelumnya. Tak ada unjuk rasa, mereka hanya menyerahkan petisi kepada Bupati Bogor Nurhayanti untuk menolak revisi Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Kemudian ribuan buruh menikmati hiburan dari penyanyi dangdut Trio Macan.
Pantauan di lokasi, aksi ketiga penyanyi dangdut wanita ini membuat ribuan buruh larut dalam kegembiraan. Berbagai aksi dipertontonkan tiga penyanyi berpakaian seksi di atas panggung, membuat para buruh ikut bergoyang. Saking bersemangatnya, personel Trio Macan ini sampai naik ke tiang panggung. Tak pelak, aksi ini langsung mendapat perhatian para buruh dengan mengarahkan ponsel berkameranya ke arah para penyanyi itu. "Edaaan, mantap cooy," teriak buruh yang melihat aksi panggung Trio Macan ini.
Kapolres Bogor AKBP AM Dicky Pastika Gading mengatakan, peringatan hari buruh yang berlangsung di Kabupaten Bogor ini dihadiri lebih dari dua ribu buruh yang memilih tidak berangkat ke Jakarta. Selain diisi dengan panggung hiburan musik, kegiatan buruh hari ini lebih kepada kegiatan positif, seperti jalan sehat dan berbagai kegiatan olahraga lainnya.
Menurut dia, peringatan May Day di Kabupaten Bogor merupakan bentuk silaturahmi antara aparat Pemerintahan Kabupaten Bogor dan pengusaha dengan para buruh, maka peringatan May Day pun kedepannya harus semakin meriah. “Saya mengapreasi kegiatan ini. Jaga terus kondusivitas di wilayah Kabupaten Bogor,” tutupnya.
Sementara itu, petisi yang disampaikan buruh ke bupati diharapkan dapat tersampaikan kepada Presiden Joko Widodo. Petisi itu antara lain menolak revisi Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, cabut Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan serta revisi komponen kebutuhan hidup layak (KHL) dari 36 menjadi 80 item. “Biasanya kami ke istana negara, tapi kali ini kami isi dengan kegiatan olahraga dan kumpul bersama di Stadion Pakansari,” kata Ketua Dewan Pengurus Kabupaten (DPK) APINDO Kabupaten Bogor, Alexander Frans.
Melalui kegiatan ini, Alex sapaan akrabnya berharap, pemerintah dapat meningkatkan harkat dan martabat para buruh yang ada di seluruh Indonesia, terutama buruh di Kabupaten Bogor. “Semoga hak-hak kami (buruh) bisa terpenuhi dengan baik kedepannya,” harap Alex.
Menanggapi hal itu, Bupati Bogor Nurhayanti mengaku, menerima petisi yang disampaikan para buruh di Kabupaten Bogor. Setelah ini, pihaknya akan menindaklanjuti dengan cara mengirimkan kepada Presiden Joko Widodo. “Semoga petisi ini bisa terpenuhi,” kata Nurhayanti.
Nurhayanti juga berharap, dalam peringatan Hari Buruh ini keberadaan mereka bisa menjadi tambah baik, kesejahteraannya meningkat hingga sama-sama dapat menjaga persatuan dan kesatuan, khususnya di Kabupaten Bogor. “Mudah-mudahan sinergitas yang sudah dibangun menjadi kekuatan dan kebersamaan untuk membangun Kabupaten Bogor,” ujarnya.
TAK TURUN KE JALAN
Sama seperti dengan di kabupaten, buruh di Kota Bogor juga tidak berdemontrasi di jalan.
"Tidak ada aksi demo atau aksi turun ke jalan. Sejumlah aliansi dan serikat buruh lebih memilih melakukan kegiatan-kegiatan yang positif," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor, Samson Purba.
Samson menyebutkan, di Kota Bogor terdapat 920 perusahaan mulai dari skala besar hingga kecil yang mempekerjakan 53 ribu orang pekerja.
Menurutnya, komunikasi antara serikat buruh dan Pemerintah Kota Bogor sudah terbentuk dengan baik, sehingga apabila ada tuntutan para buruh dapat diakomodir dan disampaikan langsung kepada pemangku kepentingan. "Kami selalu menjembatani aspirasi para pekerja dengan pihak perusahaan, mengedepankan komunikasi dan solusi damai," kata Samson.
Samson menyebutkan, upah buruh di Kota Bogor saat ini Rp3.172.000 per bulan. Hampir semua perusahaan membayarkan sesuai UMK dan hanya lima perusahaan yang melakukan penangguhan.