METROPOLITAN – Direksi PDAM Tirta Kahuripan telah menetapkan sejumlah target dalam Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) 2017. Perusahaan pelat merah di bawah kepemimpinan baru ini antara lain menetapkan target laba bersih sebesar Rp45 miliar dan penambahan sambungan langganan sebanyak 14.956 unit. “Selain itu kita akan meningkatkan cakupan pelayanan wilayah administratif ke angka 20,71 persen dan Wilayah Pelayanan 26,51 persen. Tingkat kehilangan air juga akan ditekan menjadi 25 persen,” ujar Dirut PDAM Tirta Kahuripan Hasanudin Tahir.
Saat ini, cakupan layanan sebesar ± 19.57 persen untuk wilayah administrasi dan 26,20 persen untuk wilayah pelayanan. Adapun tingkat kehilangan air masih di angka 28,28 persen meleset dari target RKAP untuk triwulan yang sama 26,54 persen. “Kehilangan air untuk jalur Ciburial masih tinggi, sehingga dipermenekan atau mengurangi tingkat kehilangan air,” kata dia.lukan langkah-langkah yang dapat
Penyusunan RKAP ini berbasis kepada kinerja berdasarkan Kepmendagri No 47 Tahun 1999 dan Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Nomor 002/KPTS/K-6/IV/2010. Hasanudin mengatakan, RKAP 2017 ini hasil evaluasi dari anggaran 2016 dan peta (road map) dari 2016. Sehingga, kegiatan yang dilaksanakan merupakan kelanjutan dari kegiatan-kegiatan tahun sebelumnya. Tahun ini, pihaknya akan melakukan percepatan dalam penambahan sambungan baru sebagai langkah recovery penyerahan kurang lebih 42.000 SL kepada PDAM Kota Depok dan peningkatan pendapatan dengan memanfaatkan dana APBN, APBD Provinsi, APBD Tingkat II, dana sendiri dan swasta.
“Kami juga akan melakukan penguatan peningkatan metode pemasaran untuk meningkatkan jumlah sambungan langganan, pengembangan pelayanan pada sektor industri dalam meningkatkan pendapatan, mencari alternatif sumber air baku yang dapat digunakan dalam memenuhi kebutuhan air bersih, baik melalui penguasaan sumber air baku maupun dalam bentuk kerja sama dan mengupayakan Kerja Sama dengan Pihak Swasta (KPS) dalam percepatan pelayanan air bersih kepada masyarakat,” urainya.
PDAM telah menyiapkan beberapa langkah strategi untuk mengatasi persoalan kehilangan air. Pertama dengan pencarian dan analisa kebocoran fisik dan nonfisik. PDAM akan melakukan pemeliharaan dan pembuatan DMA baru serta pembuatan software NRW. Langkah berikutnya, perbaikan kebocoran fisik dengan perbaikan jaringan pipa, penyesuaian pendistribusian air pada saat peak dan nonpeak serta penggantian meter rusak, buram, mati dan masalah teknis lainnya. “Untuk perbaikan kebocoran nonfisik akan dilakukan dengan pengembangan sistem pembacaan meter (MMR), evaluasi pelaksanaan pemutusan sambungan, evaluasi terhadap pemakaian nol dan penertiban illegal connection,” urainya.
Direktur Operasional PDAM Tirta Kahuripan Eka Bhineka menambahkan, PDAM Tirta Kahuripan juga dihadapkan pada persoalaan ketersediaan air baku untuk produksi air bersih yang semakin menyusut dan telah banyak dikuasai perorangan atau badan usaha. Untuk mengatasi hal ini, direksi merencanakan Peningkatan dan Pengembangan Sistem Pelayanan Air Minum (Ekspansi dan Intensifikasi). “Antara lain melalui peningkatan kapasitas air (Uprating), pembangunan sarana air baku dan pemasangan jaringan perpipaan dan sambungan langganan di Wilayah Pengembangan Baru,” katanya.
Sedangkan untuk meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM), Direktur Umum PDAM Tirta Kahuripan Efie Pancawati menyampaikan, pihaknya telah menyiapkan sejumlah langkah. Antara lain dengan memberlakukan Good Corporate Governance (GCG) dan Key Performance Indicator (KPI). “Kami juga akan melakukan berbagai diklat mulai dari manajemen, keteknisan, profesi dan motivasi pegawai,” katanya. Langkah lainnya dengan meningkatkan Manajemen Teknologi dan Informasi serta Perbaikan dan Pembangunan Bangunan Kantor dan Gudang. “Target kinerja yang ditetapkan dalam RKAP 71,73 persen. Ini meliputi semua aspek dan memerlukan kapasitas SDM yang baik,” tandasnya.
(adv)