METROPOLITAN – Fasilitas kesehatan di Kota Bogor bakal bertambah. Tahun ini Rumah Sakit (RS) Awal Bros akan dibangun di Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Tanahsareal. Chief Executive Officer RS Awal Bros Arfan Awaloedin menjelaskan niatnya untuk ikut berpartisipasi dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Kota Bogor, khususnya dengan membangun rumah sakit. “Kami sangat tertarik dan ingin membantu bersama-sama meningkatkan pelayanan kesehatan seperti arahan yang disampaikan pak Wali Kota Bogor, khususnya dalam peningkatan kesehatan jantung, critical care dan kanker,” jelas Arfan saat audiensi dengan Wali Kota Bogor Bima Arya, kemarin. Rencananya RS tersebut, lanjut dia, berdiri di atas lahan yang saat ini berdiri Lembaga Alkitab Indonesia. Sebagai awal pihaknya berencana akan membangun rumah sakit terdiri dari enam lantai dengan menyediakan kapasitas tempat tidur sebanyak 150 sampai 200 unit. “Saat ini Awal Bros sudah memiliki sebelas rumah sakit tersebar di Indonesia,” ujar Arfan. Menanggapi hal tersebut, Bima Arya menyampaikan jika semua persyaratan administrasi dan izin amdal (analisis mengenai dampak lingkungan) terpenuhi, ia meminta dalam pembangunannya menyesuaikan dengan konsep pembangunan Kota Bogor. “Untuk saat ini silakan merampungkan proses izin dan amdalnya terlebih dahulu serta tidak lupa untuk terus melakukan komunikasi dan sosialisasi dengan warga sekitar,” jelas Bima yang didampingi Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Rubaeah, Kepala Badan Perencanaan, Pembangunan Daerah (Bappeda) Erna Hernawati, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Denny Mulyadi dan Camat Tanahsareal Asep Kartiwa. Sementara itu, Kadinkes Kota Bogor Rubaeah memberikan saran agar dalam pengadaan Sumber Daya Manusia (SDM) diharapkan menggunakan SDM dari Kota Bogor. Selain itu nantinya RS Bros harus bekerja sama dengan pihak Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) agar dapat melayani warga kurang mampu. “Saat ini di Kota Bogor ada 18 rumah sakit dan ada dua rumah sakit sedang menunggu, jadi totalnya ada 20 rumah sakit. Khususnya rumah sakit yang menangani penyakit kanker di Kota Bogor baru dua rumah sakit yaitu RS PMI dan RSUD Kota Bogor, itu pun masih terbatas,” sebutnya. Terkait sosialisasi, Camat Tanahsareal Asep Kartiwa menyarankan agar dilakukan secara penuh dan utuh kepada semua warga yang berada di sekitar lokasi pembangunan. “Komunikasi, pendekatan dan sosialisasi secara utuh, penuh dan lebih lanjut sangat diperlukan agar tidak muncul kesalahpahaman terkait rencana pembangunan rumah sakit ini,” jelas Asep. (*/els/dit)