Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Bogor terus melakukan evaluasi atas penerimaan zakat dari masyarakat Kota Bogor. Target yang didapatkannya pada tahun ini dianggap belum semaksimal tahun sebelumnya. Sehingga Baznas mencari muzakki atau pemberi zakat untuk menunaikan zakatnya.
Komisioner Bidang Pendistribusian dan Pemberdayaan Zakat Baznas Kota Bogor Rusli Saimun mengatakan, saat ini penerimaan zakat di Kota Bogor yang melalui Baznas belum maksimal. Untuk memaksimalkan potensi, pihaknya pun melakukan beragam inovasi. “Untuk saat ini penerimaan masih di angka ratusan juta dan belum mencapai target. Masih sekitar Rp4 miliar sampai Rp5 miliar,” ujarnya kepada Metropolitan.
Jika potensi zakat dapat dimaksimalkan, kata Rusli, nilainya akan semakin besar. Bahkan ia juga telah melakukan pembicaraan dengan beberapa muzakki yang ada di Kota Bogor untuk menunaikan zakatnya 2,5 persen penghasilannya. “Kita sudah berbicara dengan Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Bogor untuk pembayaran zakat, karena di Kota Bogor ini banyak sekali restoran,” terangnya.
Menurut Rusli, banyak PNS di lingkungan Pemkot Bogor yang sering menunaikan zakatnya kepada Baznas. Bahkan PNS dari Dinas Pendidikan menduduki peringkat pertama menyalur zakat ke Baznas dibandingkan dengan PNS-PNS lainnya. “Mungkin ini karena kuantitas pegawainya yang banyak, sehingga banyak sekali PNS dari Disdik yang menyalurkan zakatnya lewat kami,” paparnya.
Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya meminta Baznas terus berinovasi agar targetnya tercapai maksimal, terlebih menurutnya, banyaknya pembisnis yang datang ke Kota Bogor akan meningkatkan pendapatan zakat sendiri. “Memang masih jauh dari targetnya, maka dari itu saya minta agar semuanya bisa sosialisasi melalui media sosial, cetak atau secara on air ataupun off air. Sehingga masyarakat mengetahui kewajibannya membayar zakat,” katanya.
(mam/b/els/dit)