metro-bogor

Penodongan di Citeureup Jadi Viral di Media Sosial

Kamis, 8 Juni 2017 | 07:36 WIB

METROPOLITAN - Tindak penodongan menggunakan senjata api (senpi) di wilayah Cibinong, Citeureup dan Ci­leungsi, belakangan ini ramai dibahas pengguna media sosial (medsos). Penodongan yang dilakukan saat malam hari ini dikabarkan tak menge­nal korban. Dari kaum laki-laki hingga perempuan disi­katnya.

Seperti yang disampaikan pengguna medsos IG dengan akun hryninjas_kumis, “Diim­bau untuk lebih berhati-hati yang memiliki kendaraan atau barang2 berharga yang be­rada di sekitar cibinong ci­teureup cileungsi & sekitarnya. Kemarin malam hari kamis jam 22.30 saya bersama 2 orang teman sedang berada di kamurang (citeureup) di­datangi pria tak dikenal,lalu di todong kurang lebih oleh 5 pelaku dengan mengguna­kan senjata api pistol”.

“Pelaku mengancam dengan menodongkan pistol ke arah kepala saya, kemudian pelaku berusaha membobol kendar­aan bermotor saya. Namun, pelaku gagal membawa se­peda motor Kawasaki Ninja 250fi saya. Tetapi handphone empat unit, dompet beserta uang milik saya dan teman-teman berhasil dibawa kabur,” kata dia.

Menurutnya, kejadian ini bisa dikatakan sebagai aksi perampokan. Dengan dasar itu juga ia sengaja menyebarkan peristiwa ini untuk diinfokan kepada rekan-rekannya agar bisa dijadikan pelajaran dan dapat lebih berhati-hati. “Senga­ja saya share biar semua lebih meningkatkan kewaspadaan. Sebab, bulan Ramadan ini se­makin banyak dan marak ting­kat kriminalitas. Semoga tidak ada korban selanjutnya lagi,” ucap dia.

Dirinya pun tak lupa berucap syukur karena tak mengalami luka sedikit pun. Ia hanya berharap kejadian yang me­nimpanya tidak dialami orang-orang lainnya. “Alhamdulillah saya masih dilindungi Allah SWT dan sehat walafiat. Berun­tung tidak ada luka serius,” ujarnya.

Menanggapi hal itu, Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Bi­mantoro Kurniawan mengaku belum menerima laporan mengenai kejadian tersebut. Namun, ia pun tak menampik bahwa kejadian tersebut me­mang ada. Tetapi, lokasi keja­diannya berada di perbatasan Bogor-Depok. ”Belum ada laporan untuk itu. Kebanyakan terjadi di Cileungsi pas perba­tasan dengan Depok,” kata Bimantoro.

Kendati demikian, Bimantoro mengimbau bagi masyarakat yang memang mengetahui ataupun menjadi korban peno­dongan, sebaiknya melapor kepada aparat kepolisian. ”Se­baiknya laporkan ke polsek terdekat,” saran dia.

Jika berbicara mengenai tren aksi penodongan yang terjadi di wilayah Kabupaten Bogor saat Ramadan, jelas dia, memang kejadian seperti itu tak dipung­kiri masih ada di wilayah Ka­bupaten Bogor. Namun pihak yang merekap ada di bagian Kabag Ops Polres Bogor. ”Ka­mi belum tahu tren saat ini bagaimana. Kejadian itu ada saja di bulan Ramadan,” tutup­nya.

(rez/b/els/run)

Tags

Terkini