METROPOLITAN – Jelang Hari Raya Idul Fitri, Polresta Bogor Kota menyiagakan 1.440 personel. Para personel gabungan yang terdiri dari TNI, Polri dan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor tersebut disiagakan dalam Operasi Ramadniya Lodaya 2017. Mereka akan ditempatkan di beberapa wilayah Kota Bogor yang menjadi perlintasan masyarakat yang mudik.
Kabagops Polresta Bogor Kota Kompol Fajar Harikuncoro menuturkan, 1.440 personel tersebut terdiri dari 2/3 kekuatan personel Polresta Bogor Kota, KBO Polda Jawa Barat (Jabar) 1 SSK Brimob, unsur TNI dan Pemkot Bogor. “Rencananya dalam Operasi Ramadniya akan didirikan sebelas pos pengamanan tersebar di wilayah Kota Bogor. Selain itu, terdapat satu pos pelayanan terpadu dan 83 pos gatur,” ujarnya di Makopolresta Bogor Kota.
Menurut Fajar, seluruh stakeholder akan masuk di pos pelayanan terpadu yang dipusatkan di Terminal Baranangsiang. Ia juga menjelaskan, pos-pos tersebut dengan penempatan para perminal sonel ini bertujuan memberi pelayanan terbaik, khususnya rasa aman dan nyaman bagi masyarakat yang hendak mudik maupun yang ada di Kota Bogor itu sendiri.
Sebab sebagai penyangga jalur perlintasan mudik, Kota Bogor juga memiliki destinasi wisata serta kuliner yang berpotensi menimbulkan kepadatan arus lalu lintas. Apel gelar pasukan Operasi Ramadniya Lodaya 2017 akan dilaksanakan 19 Juni mendatang. “Sementara ini baru terdapat 18 titik yang menjadi perhatian utama kami. Satu di antaranya pengamanan objek vital Istana Bogor,” terangnya.
Ia juga melakukan evaluasi penanganan tahun lalu. Memasuki memontum hari raya, bukan hanya dilakukan ritual keagamaan, tetapi juga dilakukan dengan silaturahmi melalui mudik. Ini menyebabkan meningkatnya mobilisasi masyarakat serta terjadinya konsentrasi masyarakat di tempat-tempat tertentu. “Maka Kota Bogor akan menjadi rawan kemacetan dan kecelakaan lalin. Pertambahan kendaraan yang tidak diimbangi dengan bertambahnya fasilitas jalan menjadi hambatan. Kami telah menyiapkan pelayanan transportasi ramadniya yang akan dilakukan 16 hari sebanyak 1.440 personel. Sasaran yang dicapai adalah terwujudnya kamtibmas yang kondusif,” paparnya.
Ia menjelaskan, hal-hal yang menjadi fokus adalah penyelesaian sarana dan prasarana pendukung jalan yang disiapkan paling lambat H-7, sehingga tidak menghambat. Keterpaduan Polri dengan Pemerintah Daerah (Pemda) dan TNI, jika semua dilakukan, rintangan yang ada dapat ditanggulangi bersama-sama. “Ini kegiatan dari tahun ke tahun yag sudah dilaksanakan. Ini akan menjadikan pengetahuan. Maka diharapkan menjadi perbaikan ke depan. Pasar tumpah dan pasar modern juga jadi perhatian dan pengamanan. Selain itu, SPBU juga jadi perhatian karena Bogor menjadi wilayah perlintasan,” katanya.
Sementara Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor Ade Sarip Hidayat mengatakan, operasi yang sebelumnya dikenal dengan Operasi Ketupat akan memberi kenyamanan untuk melakukan berbagai macam kegiatan. “Apalagi di tahun ini sesuai surat dari Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB), libur Lebaran sepuluh hari,” singkatnya.
(mam/b/els/run)