metro-bogor

TAPD Janji Loloskan Proyek Usulan Dewan

Senin, 13 November 2017 | 08:11 WIB

-

METROPOLITAN - Aksi walk out sejumlah anggota DPRD Kabupaten Bogor direspons Pemerintah Kabupaten (Pem­kab) Bogor. Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) yang dipanggil DPRD pada Jumat (10/12) bersedia menga­komodasi usulan Pokir yang diajukan setiap anggota DPRD.

”Usulan dari teman-teman DPRD akan kita akomodasi dan dimasukkan dalam pro­gram yang ada di beberapa Satuan Kerja Perangkat Dae­rah (SKPD),” kata Ketua TAPD Adang Suptandar.

Adang menegaskan, Pokir merupakan satu dari tiga pintu masuk dalam menyusun RAPBD yang diusulkan ma­syarakat melalui anggota DPRD di masing-masing daerah pemilihan (dapil). ”TAPD sama sekali tidak ada niat en­coret usulan program yang diajukan DPRD. Apalagi Pokir ini ada aturannya. Nah yang terjadi kemarin itu ada sedkit kesalahpahaman atau miskomunikasi,” ujarnya.

Adang menolak menyebut soal besarnya alokasi angga­ran pokir untuk setiap ang­gota DPRD dengan alasan dalam penyesuaian. ”Nilai anggaran Pokir belum diten­tukan, karena masalah ini akan dibahas lebih lanjut antara TAPD dan Badan Anggaran DPRD,” katanya. Untuk me­realisasikan program Pokir dibutuhkan anggaran Rp250 miliar. Setiap anggota menda­patkan jatah Rp5 miliar, se­mentara unsur pimpinan alokasinya sedikit lebih tinggi dibandingkan anggota.

Wakil Ketua DPRD Iwan Setiawan mengatakan, Pokir merupakan janji politik bupati, sehingga wajib hukumnya dilaksanakan. ­

”Pokir yang diusulkan DPRD merupakan pengejawantahan dari visi dan misi bupati, teman-teman anggota DPRD pun mengusulkan program Pokir yang sesua dengan Rencana Jangka Menengah Pembangunan Daerah (RJPMD),” katanya.

Iwan menegaskan, Pokir tidak dicoret dalam RAPBD lantaran ada yang tidak dimasukkan karena usulannya tidak sejalan dengan visi dan misi bupati. ”Saya saja mengusulkan Pokir yang programnya sudah di­rancang Pemerintah Kabupa­ten Bogor. Salah satunya pena­taan dan pembangunan tem­pat relokasi PKL di Puncak,” tukasnya.

(ads/b/els/py)

Tags

Terkini