METROPOLITAN – Bus TransPakuan akhirnya resmi beroperasi dengan rute Cidangiang- Sentul City, kemarin. Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor Rakhmawati menyebut, saat ini baru empat armada yang dioperasikan dan bisa bertambah sesuai kebutuhan pengguna. “Awalnya kami menargetkan ini mulai berjalan awal Oktober atau November, namun masih ada kendala administrasi serta koordinasi dengan Kabupaten Bogor. Akhirnya baru bisa launching hari ini (kemarin, red),” katanya.
Waktu operasional rute ini, sambung Rakhmawati, dimulai sejak pukul 05:00 hingga 21:00 WIB dengan tiket Rp10.000. Keempat armada yang diturunkan akan bergerak terus dengan jarak pemberangkatan antararmada sekitar 15 sampai 20 menit.
“Armada Bus TransPakuan Cidangiang-Sentul City dalam sekali jalan mampu menampung 40 penumpang, kapasitas penumpang duduk 16-20 orang dan 20 untuk yang berdiri. Ini armada lama yang di re-branding kembali. Meski begitu, kami menjamin kelaikan armada tersebut. Bahkan fasilitasnya sudah diperbaiki, sehingga akan memberikan kenyamanan bagi penumpang.” ungkapnya.
Di tempat yang sama, Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, pengoperasian kembali Bus TransPakuan ini menjadi salah satu upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor dalam menata transportasi di Kota Hujan. “Apa pun yang terjadi dan apa pun kendala yang dihadapi, kami jalan terus,” katanya.
Politisi PAN ini sadar betul dua pekerjaan rumah yang masih harus dihadapi pemkot dalam menata dan memperbaiki transportasi di Kota Hujan. “Pertama, konversi angkot menuju bus TransPakuan. Meski subsidinya belum bisa dikucurkan, kami yakin awal tahun depan konversi angkot menuju bus TransPakuan akan berjalan. Kami juga siapkan infrastrukturnya,” jelasnya.
Bima menambahkan, tertundanya subsidi tersebut berdampak terhadap konsep, infrastruktur, shelter dan jalur, aspek sosial serta dilengkapi landasan hukum yang lebih kuat. ”Harapannya pada 2019 wajah Kota Bogor benar-benar berubah,” sambungnya.
Pekerjaan rumah kedua, lanjut dia, penyehatan salah satu BUMD Kota Bogor yakni Perusahaan Daerah Jasa Transportasi (PDJT). Ia mengakui permasalahan yang dihadapi tidaklah mudah, tetapi harus tetap berjalan.
“Launching ini hanyalah langkah awal. PDJT harus mengikuti kebijakan pemkot yang dijalankan melalui Dishub Kota Bogor. Semua harus tetap menjaga kesolidan dan kekompakan,” pungkasnya.
(ryn/b/els/py)