metro-bogor

Pemkot Diminta Tiru Solo dan Jakarta

Selasa, 28 November 2017 | 13:18 WIB

-
METROPOLITAN – Pemerintah Kota (Pem­kot) Bogor terus menggalakkan program untuk menata transportasinya. Hal tersebut agar Kota Hujan bebas dari kemacetan di setiap sudut kota. Sayangnya, program yang digagas Pemkot Bogor itu tidak sejalan dengan anggarannya. Sebab, anggaran transportasi pemkot kurang dari tiga persen dari jumlah APBD yang dimilikinya. Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno mengatakan, untuk menata transportasi di setiap kota minimal alokasi yang dianggar­kan lebih dari tiga persen dari jumlah APBD yang dimiliki Kota Bogor.  Dengan begitu, Pemkot Bogor secara bertahap dapat me nata sektor transportasi. “Ka­lau anggaran kurang dari tiga persen dan itu diberikan ke­pada penyertaan BUMD, maka sektor transportasinya tidak akan membaik,” katanya.­ Dari data yang dimiliki Djo­ko, hanya dua kota yang telah menganggarkan di atas tiga persen untuk sektor transpor­tasi, yaitu Kota Solo dan DKI Jakarta. Sebagai kota penyang­ga ibu kota seharusnya ang­garan untuk penataan trans­potasi di Kota Bogor lebih dari tiga persen lantaran merupakan kota jasa yang banyak dikunjungi. “Peng­embangan wilayah dan pena­taan transportasi harus seimbang. Karena kalau tidak seimbang akan bemuara ke­pada kemacetan yang terjadi di setiap sudut kota,” terangnya. Dalam menata transportasi yang baik, Djoko menyarankan kepada wali kota Bogor agar mengambil kebijakan yang tegas. Sehingga konsep yang telah digagasnya dapat terea­lisasi dengan baik. “Selain anggaran ketegasan pimpinan daerah pun dibu­tuhkan dalam penataan, jangan sampai ketika sudah mempunyai konsep yang baik sulit terealisasi karena pim­pinan daerahnya tidak tegas,” katanya. Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya mengaku akan memanggil setiap dinas untuk ekspos. Sehingga dapat diketahui anggaran transpor­tasi di Kota Bogor. Sebab, ang­garan untuk penataan trans­portasi tak hanya ada pada Dinas Perhubungan, namun beberapa dinas lain mempu­nyai andil dalam penataan transportasi. “Saya belum pang­gil dinas-dinasnya, mungkin kalau dinas-dinasnya sudah dipanggil dapat diketahui jum­lah anggaran keseluruhan untuk penataan transportasi ini,” paparnya. Karena menjadi program prioritas, menurut Bima, ang­garan untuk sektor transpor­tasi memang harus besar. Sehingga segala kendala dapat teratasi. “Selain program yang baik, anggaran pun ha­rus mendukung progarm ter­sebut agar dapat terealisasi,” pungkasnya. (ryn/b/els/py)

Tags

Terkini