metro-bogor

Disdik Ngarep 400 Guru Honorer Jadi PNS

Senin, 18 Desember 2017 | 12:26 WIB

METROPOLITAN – Pada 2018 mendatang, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor berharap 400 guru honorer K2 bisa di­angkat menjadi PNS. Hal itu menyusul rencana Kemente­rian Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN-RB) yang membuka lowongan CPNS tahun depan.

Kepala Disdik Kota Bogor Fachrudin memaparkan, Pe­merintah Kota Bogor keku­rangan 800 tenaga pengajar PNS. Menurutnya, jika pegawai honorer K2 bisa diangkat men­jadi PNS, Kota Bogor pun ma­sih tetap kekurangan guru PNS. ”Tapi kan beban APBD-nya jadi berkurang atau kita bisa menambah tenaga non-PNS lagi untuk menutup keku­rangan itu,” katanya kepada Metropolitan, di Balai Kota Bogor, kemarin.

Pria yang akrab disapa Fah­mi ini menambahkan, keku­rangan itu terjadi di 240 tingkat SD dan SMP se-Kota Bogor. ”Mudah-mudahan ini jadi pertimbangan pemerintah pusat. Terutama, yang K2 bisa diangkat jadi PNS,” ujarnya

Sementara Sekretaris Badan Kepegawaian dan Peng­embangan Sumber Daya Apa­ratur (BKPSDA) Kota Bogor Iceu Pujianti menerangkan, pihaknya sedang menghitung formasi yang dibutuhkan. ”Be­tul 2018 ada penerimaan CPNS. Nah kami masih men­ghitung formasinya terlebih dahulu, sesuai e-formasi. Se­lesai akhir tahun lah.

Selain itu, pemkot juga meli­hat pada jumlah pegawai yang pensiun di tahun 2017 ini. Sebab, tidak boleh asal banyak saja. Lihat kemampuan negara juga. Tahun ini kan ada 190 PNS yang pensiun. Tapi, tetap prioritas itu di tenaga pendidik, kese­hatan, dan infrastruktur,” ucap­nya saat dikonfirmasi.

Di lain tempat, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor Ade Sarip Hidayat menjelaskan, selain di bidang pendidikan, bidang kesehatan pun memer­lukan banyak tenaga tambahan, terlebih pasca diwajibkannya warga mendaftar jadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional dan Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS). ”Terutama di pus­kesmas, pelayanannya kan semakin tinggi. DPRD pun mengusulkan ada penambahan tenaga di puskesmas. Jika pe­merintah pusat memang mem­buka CPNS tahun depan, kami akan prioritaskan sektor pen­didikan dan kesehatan,” tan­dasnya. Ade menambahkan, sesuai arahan dari pemerintah pusat, memang dua bidang tersebut jadi prioritas atau cenderung membuka lowong­an bagi tenaga fungsional. ”Selain itu, beberapa tenaga ahli seperti akuntansi, juga perlu,” ujarnya.

(ryn/b/els)

Tags

Terkini