SISWA SMPN 2 Cibinong mengelar pentas Teater Prabu berjudul 2...0...1...7 belum lama ini. Teater tersebut menggambarkan tentang potret kehidupan Bangsa Indonesia pada 2017 yang bahagia dan penuh kemudahan dalam berbagai aspek seperti ketersediaan sumber kehidupan, bumi, air, gas, listrik dan tanah, aspek pelayanan masyarakat, pendidikan dan kesehatan yang semuanya gratis. Namun sayang, itu hanya mimpi.
Laporan: Ade Sumantri
PEMBINA Teater dan Asisten Sutradara Sally Agustini mengaku, teater akan menjadi cikal bakal teater pelajar di daerah Kabupaten Bogor. Dengan visi mendekatkan seni budaya ke sekolah, tahun ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Kesenian, Direktorat Jenderal Kebudayaan resmi bersama siswa membuka Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) dan SMPN 2 Cibinong mewakili Kabupaten Bogor di tingkat Provinsi. “Alhamdulillah SMPN 2 Cibinong mendapat kesempatan sekolah yang mewakili Kabupaten Bogor. Kami mendapat Seniman Teater yaitu Kang Dede Muchlis dari Teater Prabu yang sanggar seninya ada di Rancamaya,”ujarnya.
Sally menjelaskan, proses pengenalan dan latihan dilakukan selama tiga bulan sejak September lalu. Siswa kelas VII dan kelas VII yang harus mengikuti 24 pertemuan dan empat pertemuan tambahan sebelum pentas. Pementasan berlangsung selama 40 menit dengan campuran unsur komedi. Ciri khas menarik adalah kostum dan tata rias yang menyerupai badut namun syarat dengan pesan moral dan motivasi. Sebab pentas ini menggambarkan tentang potret kehidupan bangsa Indonesia saat ini yang bahagia dan penuh kemudahan. Tapi sayang semua hanya mimpi sebab semua mimpi itu harus diraih dan dikejar dengan usaha agar mimpi itu menjadi kenyataan. ”Hanya pemalas yang bermimpi dari tempat tidurnya. Pekerja keras bermimpi dari tempat kerja dengan akal dan tangannya,” katanya.
Ia menambahkan, GSMS termasuk salah satu program yang memberikan peluang dan kesempatan kepada seniman dan sekolah bersinergi untuk melatih seni budaya di sekolah dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Tak hanya itu, program ini juga bertujuan untuk menanamkan kecintaan dan wawasan yang lebih luas tentang karya seni budaya sehingga dapat memperkuat karakter para peserta didik. Hasil kegiatan ekstrakurikuler dapat dipresentasikan dalam bentuk pementasan dengan melibatkan publik. “Anak-anak bebas memilih ekstrakurikuler yang ada sesuai bakat dan potensinya, termasuk ekstrakurikuler teater,” pungkasnya. (ads/b/els)