Jelang penetapan calon bupati (cabup) dan wakil Bupati (wabup) pada 12 Februari 2017, Polres Bogor sudah menyiapkan 40 anggota yang berkemampuan khusus sebagai pengawal pribadi (walpri). Puluhan polisi ini dilengkapi keahlian khusus, salah satunya jitu dalam menembak.
Setelah ditetapkan KPU Kabupaten Bogor, pasangan calon (paslon) kepala daerah dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018 bakal dikawal ketat. Kapolres Bogor AKBP Dicky mengatakan, pengawalan itu akan di berlakukan setelah kelimanya mendapatkan nomor urut dan resmi ditetapkan sebagai pasangan cabup dan cawabup. Nantinya dalam pelaksanaan setiap pasangan akan mendapat jatah empat anggota yang akan melakukan pengawalan secara melekat baik saat di luar maupun di rumah selama 24 jam. “Dari empat orang, setiap harinya ada dua orang bertugas secara bergantian menjaga paslon secara melekat,” ujarnya.
Dicky menambahkan, sebelum terpilih menjadi walpri, setiap anggota dibekali kemampuan khusus standar pengawalan, menembak dan melindungi untuk penyelamatan. Mereka juga akan dilatih di Polda Jawa Barat bersama anggota lainnya. Pengawalan ini akan mulai diberlakukan mulai penetapan pasangan calon mulai 12 Februari 2018 sampai berakhirnya Pilkada yakni 6 Juli 2018 mendatang.
Hal itu dilakukan demi menjaga keselamatan para calon. Sebab, suasana Pilkada akan sangat menegangkan. Ia berharap dengan adanya pengawalan ini lebih mudah berkoordinasi terkait keamanan saat kampanye nanti. “Dari lima paslon, kita siapkan 40 anggota dan nantinya mereka melakukan pengawalan secara melekat,” katanya.
Dari 40 anggota, ada juga anggota Polwan. Mengingat paslon di Kabupaten Bogor ada dua perempuan, sehingga diperlukannya Polwan. Untuk Patwal, ketika paslon mengusulkan baru disiapkan karena tidak ditetapkan berapa jumlah patwalnya. “Saya berharap dengan adanya pengawalan ini lebih mudah berkoordinasi terkait keamanan saat kampanye nanti,” katanya.
Sebelumnya, Polres Bogor juga sudah menggelar operasi Kepolisian dengan sandi ‘Mantap Praja Lodaya- 2018. Operasi ini membutuhkan anggaran Rp25 miliar. Sebab, Kabupaten Bogor memiliki lebih dari 7.600 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang ada di 38 kecamatan. “Dengan luasnya area yang harus kita amankan yaitu 38 kecamatan (2 Kecamatan masuk wilayah hAda dari 2.000 gabungan aparat mulai dari Polisi, TNI dan lainnya ditugaskan untuk mengamankan Pilkada Serentak. Sedangkan Polres Bogor menurunkan 1.945 personel, sementara TNI termasuk batalyon yang ada seperti Paskhas AU, Kopasus, Kostrad juga semaksimal mungkin ikut mengamankan Pilkada serentak.
Bupati Bogor Nurhanyanti berharap semua perencanaan yang telah dipersiapkan dapat berjalan dengan optimal untuk mensukseskan pengamanan Pilkada serentak 2018 khususnya di wilayah hukum Polres Bogor. Kegiatan operasi kepolisian tersebut dilaksanakan dengan mengedepankan kegiatan preemtif dan preventif, yang didukung kegiatan intelijen, penegakan hukum dalam rangka mengamankan setiap tahapan Pilkada serentak 2018. Penggelaran satuan tugas pengamanan dimaksud akan disesuaikan dengan ancaman dan kerawanan pada setiap tahapan pilkada serentak dan mengamankan sekitar 3.095.375 pemilih sementara yang akan memberikan hak pilihnya pada 7213 TPS yang tersebar di wilayah hukum Polres Bogor. “Saya tegaskan juga seluruh personel TNI dan Polri tetap menjaga netralitas, dengan tidak berpihak kepada kelompok tertentu, dalam memberikan pelayanan maupun tindakan kepolisian lainnya, selama berlangsungnya tahapan-tahapan Pilkada Serentak 2018,” pungkasnya.
(ads/c/els)