Kang Doni juga menggarisbawahi tentang pentingnya karakter selawat yang menyejukkan semoga memberi berkah menebarkan perdamaian. Hal ini penting mengingat sebentar lagi jelang tahun politik, yang biasanya meninggikan tensi hubungan sosial-kemasyarakatan. "Dengan masyarakat gemar berselawat, semoga tradisi dan budaya nusantara ini terus terjaga. Membawa berkah, menyejukkan untuk masyarakat Bogor dan seluruh masyarakat Indonesia. Sehingga cita-cita luhur bangsa ini tercapai." lanjutnya.
Acara ini dikomandoi Asosiasi Pesantren Nahdlatul Ulama (RMI-NU), dengan rangkaian Festival Shalawat Nusantara akan digelar secara nasional. Presiden Joko Widodo yang membuka FSN Piala Presiden ini menuturkan, selawat yang digemakan bersama-sama merupakan bentuk kecintaan kepada Nabi. Melalui festival, presiden mengajak seluruh rakyat Indonesia khususnya umat Islam untuk mulai membiasakan diri melakukan hal-hal yang baik, berpikir positif, dan menjunjung tinggi nilai-nilai budi pekerti.
Jangan lagi kita berburuk sangka terhadap saudara-saudara kita. Jangan lagi kita saling menjelek-jelekkan antar saudara-saudara kita. Jangan lagi kita saling mencemooh diantara kita sebagai bangsa. Jangan lagi kita berprasangka buruk (suudzon) satu sama lain. Jangan lagi kita saling mencela dan saling memfitnah diantara kita,” kata Presiden.
Apalagi menjelang pesta demokrasi yang akan berlangsung di Tanah Air dalam waktu dekat, Presiden tak lupa mengajak masyarakat untuk menjaga kedamaian dan ketenangan. “Kita harus ingat, jangan sampai karena pilihan gubernur, pilihan bupati, dan karena pilihan wali kota kita menjadi retak, kita menjadi lupa kalau kita ini bersaudara, saudara sebangsa se-Tanah Air,” ungkapnya.
(*/els)