metro-bogor

Pegawai PDJT Anggap Walikota Bohong

Jumat, 2 Maret 2018 | 11:10 WIB

-
METROPOLITAN – Tiadak adanya janji walikota Bogor yang terwujud. Sejumlah pegawai Perusahaan Daerah Jasa Transportasi (PDJT) Kota Bogor, kembali menggelar aksi unjuk rasa di depan Balai Kota di Jalan Juanda Kecamatan Bogor Tengah, kemarin. Para pendemo yang teridi dari pegawai PDJT datang dengan memboyong anggota keluarga. Mereka berorasi, menagih janji walikota Bogor yang belum satupun dipenuhi.

Kordinator unjuk rasa Rudi Hartono menegaskan, sampai sekarang belum ada penyelesaian apapun dari pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. Dirinya menganggap, janji-janji yang diberikan oleh Wali Kota Bogor Bima Arya, saat beberapa kali melakukan audiensi, sama sekali tidak ada kejelasan. "Kami mempertanyakan komitmen Bima Arya, soal tim jangka panjang dan pendek, serta persoalan paklaring yang pernah dibahas dulu, sampai sekarang tidak ada realisasinya," katanya kepada awak media.

Rudi menambahkan, pegawai PDJT menuntut agar permasalahan gaji segera diselesaikan.   Terkait paklaring yang pernah dibahas, kata Rudi, artinya karyawan dianggap sudah mengundurkan diri. Namun kenyataannya, ada sebagian karyawan yang kembali dipekerjakan, sedangkan yang lainnya tidak jelas.

"Yang kembali di pekerjakan saat ini 20 orang, itupun sistem bagi hasil, dari operasional TPK I, ada 110 orang lagi belum di pekerjakan dan nasibnya tidak jelas. Padahal, mereka semua sudah mendapatkan paklaring berhenti bekerja. Misalkan gaji di bayar tahun 2019, kapan waktu pastinya, tanggal berapa dan bulan berapa, sehingga kami tinggal menunggu saja. Tetapi semua tidak jelas, kita hanya diberi PHP saja oleh Bima Arya,” tandasnya.

Dirinya menampik aksi yang dilakukan sarat denga muatan politis menjelang Pilkada. Menurutnya, ini murni langkah demo karyawan PDJT sama sekali tidak bermuatan politik, walaupun mengetahui saat ini sedang berlangsung agenda kampanye Pilwalkot Bogor. "Ini murni persoalan karyawan PDJT yang belum mendapat kejelasan dan kepastian dari Pemkot Bogor. Kita menuntut agar semua persoalan menyangkut karyawan segera diselesaikan segera," ucapnya.

Sementara Karyawan lain Rima, meminta agar ada kejelasan secepatnya, terlebih banyak istri dan anak pegawai yang terkena imbas ketidakjelasan pembayaran dan status kerja. “Kami bawa anak-anak, biar mereka paham, kasian anak-anak pegawai yang belum digaji, kan perlu beli susu juga,” ucapnya.

Sementara itu, saat akan dikonfirmasi Metropolitan, Plt Direktur Utama (Dirut) PDJT Rakhmawati tidak dapat ditemui dan belum memberikan keterangan jelas. “Saya sedang Diklat Kepemimpinan (Diklatpim),” tuntasnya melalui pesan singkat, kemarin.

(ryn/dik)

Tags

Terkini