Jalan layang tol Bogor Outer Ring Road (BORR) Seksi IIB berjarak 2,65 kilometer membentang dari Kedungbadak hingga Simpang Yasmin, telah rampung pengerjaannya. Ngabarkan tuntasnya pengerjaan jalan tol PT. MSJ menggelar lari marathon di jalan layang Tol BORR Seksi IIB, kemarin. Jalan layang baru bisa dioperasikan setelah mengantungi sertifikasi kelayakan operasi dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Kepolisian.
masih belum bisa diresmikan pengoperasianya.
Direktur Utama PT. Marga Sarana Jabar (MSJ) Hendro Atmodjo menjelaskan, proses sertifikasi bisa memakan waktu hingga tiga minggu bahkan satu bulan. Secara teknis kata Hendro, jalan sudah aman dilalui kendaraan. Hanya saja karena sertifikasi kelayakan jalan keluar, maka jalan belum bisa dioperasikan. Kelayakan meliputi pengecekan rambu-rambu jalan, kualitas aspal, dan pencahayaan lampu. “Berkas rencananya akan diserahkan pada 6 atau 7 April nanti, bisa makan waktu sampai satu bulan,” kata Hendro, kemarin.
Rencananya, ujar Hendro, jalan tol seksi IIB ini akan diresmikan Presiden Joko Widodo, dan Kementerian PUPR. Ia berharap sertifikat bisa keluart pada pertengahan April 2018. Pada kesempatan itu Hendro juga menyinggung masalah tarif tol. Pihaknya sudah mengusulkan tarif Rp10 ribu. Naik Rp4000 dari sebelumnya sebesar Rp6 ribu. Rute sejauh 8 KM dari gerbang Tol Sentul Selatan hingga Simpang Yasmin. “Tetapi tarifnya belum pasti. Pemerintah pusat berencana menurunkan tarif tol. Kami masih nunggu, bisa naik atau turun,” ucapnya.
Sejauh ini, sambung Hendro, segala aspek kelayakan jalan sudah dipenuhi dan memenuhi standar operasi. Sertifikasi wajib ada sebagai syarat keamanan kepada pengguna jalan tol nantinya. “Hingga saat ini semua sudah ada, sudah aman. Lampu juga sudah dicek pada malam hari, semuanya dari ujung Kedungbadak hingga Yasmin, nyala semua,” ujarnya.
Hendro menambahkan, selepas pengerjaan proyek seksi IIB ini. PT. MSJ sudah mempersiapkan skema proyek Tol BORR Seksi IIIA, dari Yasmin hingga Semplak, sepanjang 4,1 kilometer. “Akan kami mulai setelah lebaran, Mei lah. Targetnya rampung Desember 2019. Total investasi mencapai Rp3 triliun, yang terbagi atas proyek konstruksinya Rp1,5 triliun, sisanya untuk pembebasan lahannya,” imbuhnya.
Sementara itu, Plt Wali Kota Bogor Usmar Hariman menuturkan, tahun ini ada beberapa proyek pembangunan besar dari pemerintah pusat, yang dikerjakan di Kota Bogor, diantaranya proyek fly over Jalan RE Martadinata, dan kelanjutan proyek Tol BORR seksi IIIA. “Ya beruntung lah, ada dua proyek besar dari pusat, yang nantinya bisa dinikmati warga Kota Bogor. Walaupun ada dampak, diantaranya kepadatan kendaraan saat fase pembangunan, tapi untuk jangka panjang, akan lancar semuanya,” kata Usmar.
Menurut Usmar, Tol BORR seksi IIIA ini akan memakan biaya pembebasan lahan yang lebih besar daripada seksi IIB. Perbedaan jumlahnya mencapai Rp500 miliar. Begitu pun dengan biaya konstruksinya, dimana seksi IIB menghabikan biaya sekitar Rp850 miliar. “Kata PT. MSJ sih, izin penetapan lokasi untuk proyek lanjutan seksi IIIA sudah ada,” imbuhnya.
(ryn/dik/e)