metro-bogor

Pernah Mulung Sampah 20 Ton di Katulampa

Sabtu, 7 April 2018 | 10:17 WIB

-

Setiap hari, Sungai Ciliwung selalu dipenuhi sampah. Hal ini salah satu penyebab bencana banjir di wilayah Bogor hingga Jakarta. Berbagai elemen masyarakat pun gencar menunjukkan kepeduliannya dengancara melakukan kegiatan bebersih sungai dari sampah. Bebersih dilakukan disepanjang aliran air mulai dari hulu hingga hilir. Setiap akhir pekan Komunitas Peduli Ciliwung (KPC) tak pernah absen menyusuri aliran sungai untuk mengangkat tumpukan sampah yang mengotori sungai.

Laporan : Ryan Muttaqien

Relawan Laskar Karung pada Komunitas Peduli Ciliwung Suparno Jumar mengatakan, KPC rutin melakukan bebersih dan memunguti sampah disepanjang Sungai Ciliwung. Tiap pekan, lokasinya selalu berpindah-pindah. Kebiatan melibatkan organisasi kepemudaan setempat, aparat wilayah, dan relawan dari berbagai komunitas peduli sungai ciliwung lainnya.

"Tidak hanya di pusat Kota Bogor saja, kami pun melakukan penyusuran sejak hulu Sungai Ciliwung, yakni di Tugu Selatan, Puncak, Kabupaten Bogor. Sebab, di tingkat hulu pun banyak sampah," katanya kepada Metropolitan, kemarin.

Setiap pekannya, KCP mengangkat rata-rata satu ton sampah, yang terdiri dari berbagai jenis, mulai dari sampah plastik, kain bekas, styrofoam, sampai sepatu dan sendal.

Jumlah sampah, biasanya tergantung banyaknya relawan. Makin banyak relawan, makin besar sampah yang diperoleh. Bahkan, pernah satu waktu di Katulampa, relawan memungut lebih dari 20 ton sampah.

"Itu paling banyak, mengenaskan sih. Masih saja masyarakat buang sampah ke sungai. Ada juga yang paling sulit diangkat, yakni sampah pegas atau per springbed yang sudah terlilit aneka sampah, ditambah pasir dan lumpur sungai. Pernah sampai 20 ton loh," ucapnya.

Kedepan, sambung Suparno, pihaknya sudah mengagendakan beberapa kegiatan bebersih di titik-titik wilayah Bogor. Secara bergantian, mereka akan memulung sampah di Cibagolo Bantarjati, Jalak Harupat Sempur, dan di Graha Grande Sukaresmi pada tiap akhir pekan bulan ini. "Pekan pertama April ini, di bendung Katulampa, dan minggu lalu di Gunung Mas, Puncak. Tujuannya, kami ingin menjadi pemacu masyarakat luas untuk lebih peduli, tidak hanya saat bebersih,tapi yuk jaga sungai kita, tidak buang sampah ke sungai," pungkasnya.

(ryn/dik/c)

Tags

Terkini