metro-bogor

UNBK Ngaret Dua Jam

Selasa, 24 April 2018 | 09:27 WIB

-

Hari pertama pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) Tahun 2018 di Kota dan Kabupaten Bogor mengalami gangguan. Jaringan internetnya mendadak offline. Akibatnya, ujian sesi pertama mata pelajaran Bahasa Indonesia itu ngaret dua jam.

Seharusnya UNBK dimulai pukul 07:30 WIB. Namun baru dapat dilaksanakan sekitar pukul 09.30 WIB. Menurut Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Bogor Fahrudin, server yang mengalami gangguan bukan dari sekolah melainkan milik Puspendik Balitbang Kemendikbud. Walau begitu, ia memastikan saat ini sudah kembali normal dan tidak mengalami permasalahan yang menganggu jalannya UNBK.

Menurut Kadisdik, sejak hari pertama, Kota Bogor sudah siap. Bahkan sinkronisasi sudah siap 100 persen. Akan tetapi, sistem pusat belum bisa dibuka, akhirnya pada hari 'H' nya sekolah tidak bisa berbuat apa-apa. "Benar, saat hujan menguyur wilayah Kota Bogor, sejak subuh, beberapa sekolah  sempat mengalami gangguan internet atau offline. Tapi, setelah hujan reda, jaringan internet kembali lancar,” katanya.

Fahrudin berharap, tiga kari kedepan, pelaksanaan UNBK tidak ada hambatan lagi. Sementara itu, Kepala SMP PGRI 16 Kota Bogor Pandi Santoso mengakui, pelaksanaan UNBK di sekolahnya sempat terhenti. Sehingga pihak sekolah menunggu perbaikan server dan instruksi dari pusat. “Server yang digunakan sebelumnya sudah bisa untuk masuk, dengan memasukkan nomor peserta dan kata sandi,” jelasnya.

Tidak lama kemudian, lanjut Pandi, terjadi gangguan kembali. Tapi, selama gangguan terjadi, para peserta UNBK diminta menunggu di dalam ruang ujian. “Pihak panitia dan pengawas ujian telah meminta para siswa agar tetap tenang, hingga server dari pusat kembali bisa digunakan,” pungkas Pandi seraya menambahkan, meski terjadi gangguan, pihak panitia tetap memberikan waktu dua jam kepada para peserta UNBK, untuk mengerjakan soal ujian Bahasa Indonesia.

Sementara pelaksanaan UNBK di wilayah Kabupaten Bogor sempat terganggu sekitar 30 menit akibat server yang error. Seperti yang terjadi di SMPN 1 Ciampea, Desa Ciampea, Kecamatan Ciampea, kemarin. Kepala Sekolah SMP Negeri Ciampea Supardi mengaku terkendala gangguan server dan sempat membuat siswa dan guru panik. Seharusnya, UNBK mata pelajar Bahasa Indonesia bisa di mulai pukul 07:30 WIB, karna servernya error akhir ditunda dulu sampai jaringan terkoneksi. Ketika dicek teknisi akhirnya diketahui gangguannya dari server pusat. Sekitar pukul 08:00 WIB, baru datanya terkoneksi dengan server pusat, dan ujian mulai dilaksanakan. Sayangnya, baru sepuluh menit jaringan error lagi. “Setelah menunggu jaringan terhubung dengan server pusat akhirnya pukul 09:30, siswa baru bisa mengerjakan tugas ujian,” ujar Supardi.

Ia menambahkan, di tahun ini ada 380 siswa yang mengikuti UNBK di SMPN 1 Ciampea. Untuk mengantisipasi gangguan komputer saat mengisi soal, pihak sekolah sudah menyiapkan dua komputer cadangan. “Walaupun ujian di sesi pertama sempat terlambat dalam mengerjakan UNBK, siswa bisa menyelesaikan ujian tempat waktu,”katanya.

Sementara itu, Bupati Bogor Nurhayanti sempai meninjau pelaksanaan UNBK di SMPN 2 Sukaraja dan SMPN 2 Cibinong. Ia ingin memastikan pelaksanaan UNBK di Kabupaten Bogor berjalan lancar dan tidak ada masalah. Pelaksanaan UNBK tahun ini ada peningkatan dari tahun kemarin yang mencapai 23 persen. “Sekarang UNBK baru tiga sesi karena peralatan terbatas. Semoga tahun depan bisa dua atau satu sesi saja. Saya akan berusaha baik melalui Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi maupun APBD Kabupaten Bogor untuk bisa memenuhi komputer demi menunjang penyelenggaraan pendidikan sesuai misi yang telah ditetapkan,”katanya.

Jumlah peserta ujian di Kabupaten Bogor baik SMP/MTs sebanyak 93.580 di 993 Sekolah yang mencakup jumlah SMP 667 Sekolah dan MTS 326 Sekolah. Sedangkan Peserta Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) SMP dengan jumlah peserta ada 65.788 siswa, Jumlah sekolah 667 sekolah, Jumlah ruang 3.603 ruang dan Jumlah pengawas ruang 7.206 orang. Peserta ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil (UNKP) SMP/MTs peserta SMP ada 19.490 siswa, Peserta MTs ada 20.220 siswa, Jumlah peserta SMP/MTs 39.710 siswa, jumlah SMP 316 sekolah, jumlah MTs 261 sekolah.

Untuk peserta UNBK SMP/MTs meliputi peserta SMP/MTs ada 54.370 siswa dengan jumlah SMP/MTS 416 Sekolah adapun jumlah ruang yang digunakan baik SMP/MTs 672 Ruang, Server 577 server, Client 15.580 PC/Laptop dan Teknisi 577 orang.

(tur/ar/ads/c/els)

Tags

Terkini