metro-bogor

PKL Penantang Maut

Sabtu, 12 Mei 2018 | 08:36 WIB

-

METROPOLITAN - Puluhan Pedagang Kaki Lima (PKL) harus bertaruh nyawa di perlintasan kereta api jurusan Jakarta-Nambo, Desa Gunungputri, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor. Perlintasan tersebut masuk Daerah Operasi Perkeretaan (DOP) 1 Jakarta. Tepatnya, tidak jauh dari Stasiun Gunungputri yang sudah non-aktif. Para pedagang itu buka seminggu sekali setiap hari Jum'at, meski nyawa yang menjadi taruhan.

Pasar yang sudah ada sejak 2005 ini, dikenal dengan sebutan Pasar Rel As Salam. Sebelumnya para pedagang tersebut berjualan di lokasi parkir Masjid As Salam. Tak sedikit warga sekitar yang datang untuk berbelanja untuk kebutuhan sehari-hari. Bahkan ada juga warga yang sekedar jalan-jalan dengan keluarga

Salah seorang PKL Pendi (30) menuturkan, berjualan di samping jalur perlintasan kereta api ini sudah sejak lama. Menurutnya tidak ada pilihan lagi untuk berjualan meski itu nyawa sebagai taruhannya. "Saya memang akui kalau jualan di sini memang dilarang. Mau bagaimana lagi tidak ada lagi tempat. Kalau disuruh pindah saya pasrah, karena memang kami salah," ujar pedagang asal Padang ini.

Di tempat yang sama, pedagang sayuran Santi (25) mengaku, pasar yang buka setiap Jum'at ini dikarenakan Stasiun Gunungputri sudah tidak berfungsi lagi. Hanya jalur kereta saja yang masih dipergunakan KRL Commuter Line Jakarta-Nambo. "Yang jualan di sini banyak. Dari pagi sampai siang sebelum Jum'at. Kalau ada kereta lewat itu biasa saja paling kita waspada aja,” ujar Santi.

Sementara itu Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bogor Herdi. Saat dikonfirmasi dengan adanya para pedagang di jalur perlintasan kereta api yang membahayakan tersebut, dirinya enggan berkomentar.

(mul/b/els)

Tags

Terkini