metro-bogor

Pesanan Berkurang

Senin, 28 Mei 2018 | 08:32 WIB

-

METROPOLITAN – Saat Ramadan kerupuk mi kuning jadi salah satu menu andalan. Sejumlah pengusaha pun kebanjiran pesanan. Salah satunya di pengusaha kerupuk mi di Kampung Karadenan RT 02/03 Kelurahan Karadenan, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor milik Latifah (58). Dari 1980, produksi kerupuk mi telah mengalami pasang surut. Menurut Latifah, pesanan kerupuk berbahan dasar sagu ini melonjak drastis saat bulan puasa namun tidak seperti tahun lalu. Sehari ia bisa menghabiskan satu setengah bal sagu seharga Rp80 ribu. "Satu bal itu lima kilogram, kalau hari biasa paling hanyak 60 bal,” ucap ibu empat anak ini kepada Metropolitan.

Ia juga mengaku biasa menjual hasil produksi kerupuk mi ke wilayah sekitar Jabodetabek. Ia mulai memproduksinya setelah sahur. "Ya sekitar pukul 04:00 WIB, biasanya sampai pukul 10:00 WIB pagi, kemudian sorenya dimasukin ke plastik dikemas, dan besok paginya baru diantar ke pelanggan,” katanya.

Cara membuat kerupuk mi terbilang mudah. Sagu dikasih pewarna makanan lalu dikasih air panas hingga diaduk menggunakan tangan. Latifah sendiri, mengatakan, pesanan kerupuk mi kuning pada Ramadan kali ini megalami penurunan. Bahkan kerupuk tersebut mulai jarang ditemukan di setiap warung-warung. "Sekarang di warung-warung aja sudah mulai jarang ditemukan, tahun lalu itu biasanya mulai produksinya itu pukul 01:00 WIB, bisa menghasilkan 100 bal, kalau sekarang terbilang sedikit menurun," tandasnya.

(mul/b/els)

Tags

Terkini