METROPOLITAN - Forum Alumni Independen Institut Pertanian Bogor (FAN IPB) mengusulkan pembentukan Kementerian Perkebunan. Menurut Pengarah FAN-IPB Muhamad Karim, usulan tersebut merupakan upaya yang logis guna memajukan atau membangkitkan kembali kejayaan sektor perkebunan, khususnya rempah-rempah. Sebab, komoditas rempah-rempah sejak era Yunani kuno, Persia, hingga Romawi sudah menjadi komoditas perdagangan dunia.
“Misalnya, Barus di pantai barat Sumatra telah menjadi pusat perdagangan rempah sejak zaman Yunani, Romawi, dan Mesir kuno. Begitu pula masa kerajaan-kerajaan Nusantara dan puncaknya di era kejayaan Islam pesisir abad 15 hingga 17 komoditas rempah-rempah menjadi primadona perdagangan dunia,” kata Karim pada diskusi kebangsaan dalam memperingati Hari Lahir Pancasila dengan tema “Mereka Datang dari Bogor untuk Indonesia” Kafe Saring, Semplak Yasmin, Kota Bogor.
Karim menilai, jika bangsa ini ingin mengembalikan dan memperkuat kontribusi perkebunan dalam perekonomian nasional dengan membentuk Kementerian Perkebunan, maka hal pokok yang mesti dipikirkan secara komprehesif ialah kehadiran kementerian ini menjadi penopang dan penghela visi Indonesia menuju PMD. ”Jangan hanya mengakomodir kepentingan politik segelintir elite dalam distribusi kekuasaan pascaPemilu 2019.”
Pengarah FAN-IPB lainnya yang juga sebagai pengajar IPB Doni Yusri menjelaskan, secara objektif, mesti diakui bahwa industri perkebunan menjadi salah satu penopang ekonomi nasional saat ini. Pada 2016 saja, industri perkebunan berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional hingga Rp 429 triliun.
“Kontribusi ini melampaui sektor minyak dan gas (migas) yang hanya Rp 365 triliun. Namun, dari 127 komoditas perkebunan itu, hanya 15 komoditas yang mampu menyumbang devisa negara. Komoditas penyumbang terbesar yaitu kelapa sawit yang mencapai Rp 260 triliun,” jelas Doni
Sementara itu, Koordinator FAN-IPB Amril Syahputra menambahkan, hadirnya Kementerian Perkebunan diharapkan tidak hanya berorientasi pada perkebunan besar semata, namun juga mendorong perkebunan rakyat agar petani dapat melonjak kesejahteraannya.(*/els)