metro-bogor

FAN IPB Usulkan Pembentukan Kementerian Perkebunan

Senin, 4 Juni 2018 | 11:18 WIB

 
-

METROPOLITAN - Forum Alumni Independen Institut Pertanian Bogor (FAN IPB) mengusulkan pembentukan Kementerian Perkebunan. Menurut Pengarah FAN-IPB Muhamad Karim, usulan tersebut merupakan upaya yang logis guna memajukan atau membangkitkan kem­bali kejayaan sektor perke­bunan, khususnya rempah-rempah. Sebab, komoditas rempah-rempah sejak era Yunani kuno, Persia, hingga Romawi sudah menjadi ko­moditas perdagangan dunia.

“Misalnya, Barus di pantai barat Sumatra telah menjadi pusat perdagangan rempah sejak zaman Yunani, Romawi, dan Mesir kuno. Begitu pula masa kerajaan-kerajaan Nu­santara dan puncaknya di era kejayaan Islam pesisir abad 15 hingga 17 komoditas rempah-rempah menjadi primadona perdagangan dunia,” kata Ka­rim pada diskusi kebangsaan dalam memperingati Hari Lahir Pancasila dengan tema “Me­reka Datang dari Bogor untuk Indonesia” Kafe Saring, Semplak Yasmin, Kota Bogor.

Karim menilai, jika bangsa ini ingin mengembalikan dan memperkuat kontribusi per­kebunan dalam perekono­mian nasional dengan mem­bentuk Kementerian Perke­bunan, maka hal pokok yang mesti dipikirkan secara kom­prehesif ialah kehadiran ke­menterian ini menjadi peno­pang dan penghela visi Indo­nesia menuju PMD. ”Jangan hanya mengakomodir kepen­tingan politik segelintir elite dalam distribusi kekuasaan pascaPemilu 2019.”

Pengarah FAN-IPB lainnya yang juga sebagai pengajar IPB Doni Yusri menjelaskan, se­cara objektif, mesti diakui ba­hwa industri perkebunan menjadi salah satu penopang ekonomi nasional saat ini. Pada 2016 saja, industri perke­bunan berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional hingga Rp 429 triliun.

“Kontribusi ini melampaui sektor minyak dan gas (migas) yang hanya Rp 365 triliun. Namun, dari 127 komoditas perkebunan itu, hanya 15 komoditas yang mampu menyumbang devisa negara. Komoditas penyumbang terbesar yaitu kelapa sawit yang mencapai Rp 260 triliun,” jelas Doni

Sementara itu, Koordinator FAN-IPB Amril Syahputra menambahkan, hadirnya Kementerian Perkebunan diharapkan tidak hanya be­rorientasi pada perkebunan besar semata, namun juga mendorong perkebunan ra­kyat agar petani dapat melon­jak kesejahteraannya.(*/els)

Tags

Terkini