METROPOLITAN – Keinginan manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibinong memberikan pelayanan yang baik kepada warga Kabupaten Bogor sepertinya masih lama terwujud. Hingga kemarin belum ada tanda-tanda sosialisasi penggunaan aplikasi online, padahal Wakil Direktur RSUD Cibinong Tomi dengan percaya dirinya menyebut aplikasi online bisa digunakan sebelum Lebaran.
Pekan lalu Tomi mengaku, RSUD Cibinong bakal segera mungkin merilis aplikasi pelayanan kesehatan berbasis online seperti yang sudah dilakukan RSUD Ciawi. Ia menargetkan, sebelum Idul Fitri aplikasi tersebut sudah dikenalkan karena dianggap bisa menjadi solusi konkret atas keluhan pasien yang harus datang subuh dan antre pakai sandal. “Secepatnya kita akan luncurkan pelayanan berbasi teknologi, pokonya sebelum Idul Fitri aplikasi ini sudah bisa digunakan dan akan kita launchingkan nanti,” tutur Tomi.
Sebelumnya, Sementara itu, Pkar Teknologi Informatika Mulyono Herman menjelaskan, proses pembuatan aplikasi reservasi online di rumah sakit tentunya membutuhkan anggaran yang tidak sedikit. Bukan hanya membangun aplikasinya saja, mendaftar ke Google Playstore atau Apple Store juga perlu biaya puluhan dolar. Bahkan, sistemnya harus dirawat agar tetap bisa diakses semua pasien yang ingin daftar berobat di rumah sakit tersebut. “Biaya aplikasi seperti ini bisa sampai puluhan juta. Tapi proses bisnis aplikasi reservasi rumah sakit tidak terlalu rumit,” kata pria yang juga dosen D3 IPB ini.
Meski begitu, penerapan aplikasi ini bukan tanpa hambatan. Menurut Mulyono, ada banyak gangguan seperti sistem yang tidak bisa diakses sewaktu-waktu, gangguan server sehingga mengganggu pasien untuk proses pendaftaran. “Misal server database nggak bisa diakses, server aplikasi atau server kepenuhan. Makanya sistemnya mesti ready 24 jam,” pungkasnya. (ogi/b/els)