metro-bogor

Macet 6 Jam, One Way Puncak Lebih Cepat

Selasa, 19 Juni 2018 | 12:20 WIB

-

METROPOLITAN – Di hari libur Lebaran pada H+3, kendaraan yang melintas di ruas jalan Pun­cak mengalami kepadatan sejak Minggu (18/6). Kendaraan yang didominasi roda dua dan mobil pribadi datang dari Jakarta menu­ju sejumlah objek wisata di Pun­cak. Akibatnya, lalu lintas tak bergerak enam jam.

Padatnya kendaraan karena menjadi waktu bagi warga masyarakat untuk bersilaturahmi ke keluarga terdekat serta ber­wisata ke Puncak untuk men­ghabiskan hari libur panjang. Kapolres Bogor, AKBP Andi Moch Dicky Pastika, menutur­kan, Polres Bogor menggelar personel di sepanjang jalur Bogor Puncak Cianjur dan jalur Bogor Ciawi Sukabumi seba­nyak 250 personel gabungan dari satuan lalu lintas Polres Bogor, Satuan Sabhara Polres Bogor dan gabungan Polsek Ciawi, Megamendung dan Ci­sarua.­

”Kepada masyarakat yang akan melakukan perjalanan dari Bogor menuju Cianjur untuk menggunakan jalur alternatif melalui jalur Jonggol Cileung­si dan Cibubur dengan jarak 86 kilometer,” ujarnya.

Menurut dia, petugas juga melakukan buka jalur yang ingin menuju Sukabumi agar dapat mengambil jalur paling kanan, karena antrean ke Pun­cak cukup panjang. Demi men­gurai kemacetan yang sangat panjang, pihaknya memberla­kukan sistem satu arah.

”Kami melakukan one way pada sore tadi, mengingat lon­jakan volume kendaraan terus meningkat pada libur Lebaran pada H+4 ini. Masyarakat juga diimbau mematuhi aturan lalu lintas,’’ ujarnya.

Di tempat berbeda, Kasat Lantas Polres Bogor, AKP Hasby Ristama, mengatakan, sejak Sabtu (16/6) sebanyak 38.716 kendaraan masuk Pun­cak. Untuk mengurangi kepa­datan tersebut, Satuan Lalu Lintas Polres Bogor member­lakukan sistem satu arah lebih cepat yakni pada pukul 07:00 WIB.

”Ada beberapa simpul kepa­datan di kawasan jalur Bogor Puncak Cianjur, di antaranya Simpang Pasirmuncang, Sim­pang Pasirangin, Simpang Me­gamendung, Simpang Taman Wisata Matahari, Simpang Taman Safari dan Simpang Warungkaleng,” ujar Hasby. (mul/b/els/py)

Tags

Terkini